Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Puluhan wisatawan yang datang dari berbagai daerah yang sedang menghabiskan waktu liburan cuti bersama Maulid Nabi Muhamad SAW di berbagai objek wisata di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat reaktif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan cepat atau rapid test.

"Pada masa liburan ini Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membuka beberapa titik rapid test di sekitar objek wisata, untuk melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 kepada wisatawan, sebagai upaya mencegah terjadinya penyebaran virus ini di lokasi wisata," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Pecepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Andi Rahman di Sukabumi, Sabtu.

Baca juga: Kang Emil sebut 100 orang reaktif usai tes cepat di tempat wisata

Dari hasil sementara pemeriksaan cepat COVID-19 ditemukan ada 31 wisatawan yang reaktif. Mereka ditemukan di beberapa titik pelaksanaan rapid test massal baik di lokasi wisata maupun pusat keramaian lainnya antara lain terminal.

Adapun lokasi rapid tersebut untuk di Teminal Cikembar, Kecamatan Cikembar ditemukan 21 wisatawan yang reaktif COVID-19,. Kemudian lokasi Puncak Darma, Kecamatan Ciemas ada empat wisatawan yang reaktif,

Selanjutnya di Pantai Citepus, Balai Desa Citepus dan Pantai Palabuhanratu Istana Presiden ada dua wisatawan yang reaktif. dan untuk lokasi Pantai Minajaya, Karangbolong dan Karanggantung ada empat wisatawan yang reaktif. Dengan demikian total wisatawan yang reaktif sebanyak 31 orang.

Baca juga: Pengelola objek wisata di Kudus disiplin terapkan protokol kesehatan

Dalam upaya antisipasi penyebaran COVID-19 di masa liburan ini, pihaknya melakukan rapid test COVID-19 di sembilan titik dan akan terus berlanjut hingga liburan usai. Wisatawan yang kedapatan reaktif sudah diperintahkan untuk kembali ke daerahnya masing-masing untuk melanjutkan pemeriksaan melalui test usap PCR swab.

Namun untuk wisatawan yang berasal dari dalam Kabupaten Sukabumi diperintahkan untuk menjalani isolasi mandiri dan akan dilanjutkan ke pemeriksaan swab, untuk memastikan yang bersangkutan positif COVID-19 atau tidak.

"Rapid test ini tidak hanya diikuti oleh setiap wisatawan, tetapi pengelola objek wisata, pengusaha rumah makan dan lainnya. Sebab pada musim liburan seperti sekarang banyak wisatawan yang datang dari berbagai daerah untuk berwisata di Sukabumi," tambahnya.

Andi yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menargetkan pelaksanaan rapid test massal di masa cuti bersama dan libur akhir pekan ini kepada 2.500 orang.

Baca juga: FPRB Bantul kampanyekan gerakan pemakaian masker di objek wisata
Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Sultra sebanyak 3.862 dari 4.950 kasus

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020