angka pertambahannya mencapai 2.122 orang
Jakarta (ANTARA) - Pertambahan pasien sembuh paparan COVID-19 di Jakarta pada Sabtu (31/10), memecahkan rekor mencapai 2.122 orang.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta dalam laman corona.jakarta.go.id, yang dipantau di Jakarta, Sabtu, penambahan ini merupakan yang tertinggi dalam sepekan dan memecahkan rekor selama ini.
Dalam sepekan, penambahan pasien sembuh COVID-19 di Jakarta sebanyak 2.122 orang, lebih tinggi dibanding pada Jumat (30/10) sebanyak 1.077 orang, pada Kamis (29/10) sebanyak 1.078 orang, pada Rabu (28/10) sebanyak 1.097 orang, pada Selasa (27/10) sebanyak 1.083 orang, pada Senin (26/10) sebanyak 1.162 orang, pada Minggu (25/10) sebanyak 1.229 orang dan pada Sabtu (24/10) sebanyak 1.156 orang.
Baca juga: Pemprov DKI imbau warga kembali ke Jakarta sebelum 1 November
Angka yang juga mengalahkan rekor sebelumnya pada 20 September 2020 sebanyak 1.949 orang ini, menyebabkan total pasien sembuh saat ini sebanyak 94.434 orang (meningkat dari sebelumnya 92.312 orang), atau secara persentase sebesar 89,4 persen (naik dari sebelumnya 88,0 persen) dari total kasus positif yang terpantau pada hari Sabtu ini sebanyak 105.597 orang.
Adapun di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 105.597 orang tersebut, sebanyak 8.908 orang (turun 1.388 dari sebelumnya 10.296 orang) masih dirawat/diisolasi, serta 2.255 orang (bertambah 16 dibanding sebelumnya 2.239 orang), meninggal dunia, atau 2,1 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Baca juga: Pemkot Jakarta Utara targetkan donasi bulan dana PMI Rp3 miliar
Total kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta sendiri, menembus angka 105.597 kasus, setelah pada Sabtu ini masuk laporan pertambahan kasus sebesar 750 kasus, dari jumlah sebelumnya 104.847 kasus.
Pertambahan kasus positif yang dilaporkan pada hari Sabtu ini sebanyak 750 kasus, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Jumat, 30 Oktober 2020 yang dilaporkan hari ini.
Untuk hasil tes terakhir pada hari Jumat (30/10), dilakukan pada 7.484 spesimen yang di dalamnya ada 6.062 orang dites untuk mendiagnosa kasus baru dengan hasil sebanyak 750 kasus positif dan 5.312 kasus negatif.
Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 750 kasus positif ini, di atas penambahan pada Jumat (30/10) sebanyak 612 kasus, dan pada Kamis (29/10) sebanyak 713 kasus.
Baca juga: Agen pemulihan bantu sosialisasikan protokol kesehatan COVID-19
Namun lebih rendah dibandingkan penambahan pada Rabu (28/10) sebanyak 844 kasus, pada Selasa (27/10) sebanyak 781 kasus, pada Senin (26/10) sebanyak 906 kasus, pada Minggu (25/10) sebanyak 771 kasus, dan pada Sabtu (24/10) sebanyak 1.062 kasus.
Terlebih, jika dibandingkan dengan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.
Untuk rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada Sabtu ini, sebanyak 120.450 Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 55.442.
Sampai dengan tes terakhir pada Jumat (30/10) itu, sudah ada 1.691.371 spesimen (Naik dari sebelumnya 1.679.157 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Sabtu ini, tercatat di angka 9,2 persen (turun dari sebelumnya 9,5 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Sabtu ini, adalah sebesar 8,2 persen (turun dari sebelumnya 8,4 persen).
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020