Ambon (ANTARA News) - Peluncuran atau "launching" Sail Banda di Kota Ambon yang semula direncanakan berlangsung 17 April 2010, dimajukan dua hari, atas permintaan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad yang akan membuka kegiatan tersebut.

"Menteri Kelautan dan Perikanan meminta agar `launching` Sail Banda dimajukan dari tanggal 17 April 2010 menjadi 15 April 2010," kata Wakil Gubernur (Wagub) Maluku, Said Assegaf di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, `launching` akan dilaksanakan pada malam hari di monumen gong perdamaian dunia. Namun Apabila lokasi tersebut diprediksi tidak dapat menampung para undangan yang datang, maka akan dipindahkan ke Lapangan Merdeka.

Dikatakannya, dalam acara peluncuran pelayaran internasional itu masyarakat juga akan diundang agar mereka dapat berinteraksi dengan beberapa menteri yang rencananya juga akan hadir.

"Masyarakat akan diundang. Mereka akan menikmati suasana yang tercipta malam itu sehingga diharapkan dapat menyukseskan kegiatan-kegiatan Sail Banda," katanya.

Menurut dia, dipilihnya Ambon sebagai tempat peluncuran Sail Banda karena daerah tersebut merupakan ibukota Provinsi Maluku. Selain itu, Sail Banda diprogramkan untuk mempromosikan Maluku yang terkenal dengan wisata pantai dan baharinya.

Dikatakannya, Banda hanyalah sebagai ikon karena daerah itu telah dikenal dunia sejak zaman imperialisme sebagai kota rempah-rempah.

Di samping itu, daerah tersebut juga menyimpan banyak situs sejarah. Salah satunya kota buangan tokoh proklamator Muhammad Hatta atau Bung Hatta.

Keindahan alam Banda juga diyakini akan menarik minat banyak wisatawan, baik lokal maupun manca negara.

"Peluncuran Sail Banda dipusatkan di Ambon karena itu ibukota Provinsi Maluku. Banda hanya sebagai ikon, sebab daerah itu sudah dikenal dunia sejak zaman dulu. Salah satunya sebagai kota rempah-rempah. Itu sebabnya kami mengusung nama Sail Banda," katanya.

Said Assegaf berharap, masyarakat berpartisipasi menyukseskan kegiatan internasional yang akan dipusatkan di Kota Ambon dan Banda itu, agar Maluku mendapat kepercayaan wisatawan sebagai daerah yang layak untuk dikunjungi.

(T.KR-RMY/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010