Medan (ANTARA) - Ratusan umat Muslim Kota Medan mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron karena tetap membiarkan penistaan kepada Nabi Muhammad SAW berlangsung di Prancis dengan dalih kebebasan berekspresi.

Kecaman itu disampaikan ratusan Muslim yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Ummat (AMBUI) saat melakukan aksi damai yang di depan Masjid Raya Al Mashun Medan, Sabtu.

Ustadz Musdar Sabam dalam orasinya mengutuk penghinaan atas Rasulullah Muhammad SAW dengan segala bentuk.

"Sikap Islamfobia yang ditunjukkan Macron adalah bentuk kebencian dan kedengkian mereka terhadap Islam dan ajarannya," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi serukan dunia utamakan persatuan toleransi beragama

Baca juga: Presiden Jokowi kecam pernyataan Presiden Macron yang hina Islam

Pernyataan Macron memicu kemarahan umat Muslim dunia kerana telah menghina Islam.
Macron secara terang-terangan membela penerbitan kartun yang mengatas namakan Nabi Muhammad SAW.

Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan HAM dan kebebasan, kata dia, adalat alat untuk melegalisasi permusuhan mereka terhadap Islam.

Hal ini terbukti jika mereka menista Islam maka mengklaim itu adalah kebebasan, namun jika umat Islam membela aqidah, darah dan kehormatan, maka itu dianggap melanggar HAM dan dicap radikal oleh mereka.

"Karena itu kaum Muslim wajib meninggalkan paham-paham yang lahir dari sekularisme dan liberalisme radikal yang sesat menyesatkan," katanya.

Usai menyampaikan aspirasinya, ratusan massa kemudian membubarkan diri dengan tertib.*

Baca juga: Sheikh Sudais: Islam bersih dari label tuduhan terorisme

Baca juga: Puluhan ribu Muslim protes pernyataan presiden Prancis

Pewarta: Juraidi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020