Kegiatan semacam ini nampak memang kecil, tapi dampaknya sangat besar
Tanjungpinang (ANTARA) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang menjadi fasilitator diskusi membedah visi-misi calon gubernur-calon wagub Kepulauan Riau (Kepri) terhadap partisipasi pemilih bersama akademisi secara virtual dari Hotel Laguna, Tanjungpinang, Kepri, Jumat (30/10).
Diskusi ini menghadirkan pemateri akademisi dari Universitas Pakuan Bogor Andi Muhammad Asrun, akademisi STAIN Tanjungpinang Abdul Rahman, dan Komisioner Bawaslu Kepri Indrawan Susilo Prabowoadi, Komisioner KPU Kepri Sriwati, serta anggota AJI Tanjungpinang.
Ketua AJI Tanjungpinang Jailani mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat sejauh mana visi-misi dari ketiga pasangan cagub/cawagub Kepri sebagai daya tarik buat merebut suara masyarakat/pemilih pada Pilkada Serentak 2020.
Tujuan lainnya ialah bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih, karena sepanjang pemilihan cagub/cawagub Kepri, tingkat partisipasi pemilih masih di bawah 70 persen.
Menurut Jailani, ada tiga faktor pendorong meningkatnya partisipasi pemilih, yaitu keberhasilan penyelenggara KPU-Bawaslu dalam melakukan sosialisasi pilkada di tengah-tengah masyarakat, keberhasilan paslon meyakinkan pemilih, serta faktor eksternal lainnya yang mendorong pemilih memilih paslon yang bertarung.
"Kami diberikan kesempatan sebagai fasilitator diskusi ini tentu mengharapkan masyarakat tahu visi-misi ketiga paslon, kemudian berimplikasi terhadap peningkatan partisipasi pemilih di Kepri," kata Jailani.
Akademisi Universitas Pakuan Bogor Andi Muhammad Asrun mengapresiasi diskusi ini, dan mengharapkan kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan menjelang pemilihan kepala daerah tanggal 9 Desember 2020.
Baca juga: KPU Kepri tetapkan DPT pilkada 1,1 juta orang
Dia menyarankan ke depan diskusi tersebut dapat melibatkan ketiga paslon atau minimal diwakili oleh tim sukses masing-masing.
"Kegiatan semacam ini nampak memang kecil, tapi dampaknya sangat besar. Paslon harus manfaatkan ini untuk menyampaikan visi-misinya kepada masyarakat, biar mereka lebih paham dan bertambah yakin untuk datang ke TPS," ujar Asrun.
Akademisi STAIN Abdul Rahman menilai visi-misi tiga cagub/cawagub Kepri belum spesifik, bahkan belum sepenuhnya sampai kepada masyarakat.
Menurutnya, perlu penekanan program prioritas dalam setiap visi-misi yang ditawarkan masing-masing paslon, misalnya terkait program penanganan kesehatan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
"Kita belum tahu kapan pandemi ini akan berakhir, maka dari itu sangat penting bagi paslon terpilih nantinya untuk menangani dampak pandemi ini, paling tidak pemulihan ekonomi Kepri yang tengah merosot," katanya pula.
Komisioner Bawaslu Kepri Indrawan Susilo dalam kesempatan ini meminta masing-masing paslon memanfaatkan sisa waktu 36 hari kampanye untuk menajamkan visi-misi, lalu menyebarkan secara masif kepada masyarakat.
Kendati begitu, Indrawan tetap mewanti-wanti para paslon tidak melakukan kampanye secara langsung, mengingat situasi pandemi COVID-19 tengah melonjak di daerah tersebut.
Sebaiknya paslon, kata dia, memanfaatkan media daring sebagai sarana kampanye, seperti yang dilakukan paslon kepala daerah di sejumlah daerah pelaksana pilkada serentak.
"Memang sampai sejauh ini belum ada paslon kampanye daring, padahal lebih efektif dan efisien. Mungkin kontur masyarakat Kepri ini lebih kepada pendekatan emosional dan kekerabatan, sehingga kalau kampanye harus bertemu langsung," demikian Indrawan.
Baca juga: Bawaslu Kepri klarifikasi infografik hoaks
Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020