Akhir-akhir ini sungai di dua desa tersebut bila musim hujan seringkali meluap hingga merendam pemukiman warga.

Parigi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyebutkan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah kabupaten itu akibat dampak cuaca buruk.

"Ini dampak dari La nina yang mengakibatkan angin kencang disertai hujan deras sehingga terjadi banjir di sejumlah wilayah bagian selatan kabupaten ini," kata Kepala BPBD Parigi Moutong Aziz Tombolotutu yang dihubungi di Parigi, Sabtu.

Dia menuturkan, banjir yang merendam permukiman penduduk Desa Purwosari dan Desa Tolai Barat, Kecamatan Torue terjadi pada Kamis (29/10) malam, karena sungai di dua desa tersebut meluap akibat tingginya curah hujan.

Dari peristiwa itu, sedikitnya 45 unit rumah di Desa Purwosari terdampak dan satu diantaranya terancam, begitu pun Desa Tolai Barat dilaporkan 110 kepala keluarga terdampak, serta satu unit rumah juga terancam, namun tidak ada korban jiwa.

"Saat ini air sudah surut, namun warga masih merasa takut terjadi banjir susulan jika terjadi cuaca buruk. Rendaman air saat itu ketinggiannya sekitar 60 centimeter," ungkap Aziz.

Meski begitu, katanya, warga setempat membutuhkan peralatan keluarga, bahan pangan serta pemerintah diminta melakukan normalisasi sungai.

Selain banjir, angin kencang disertai hujan deras akibat dampak cuaca buruk juga menumbangkan sejumlah pohon di Kota Parigi ibu kota kabupaten itu, salah satunya di Kelurahan Loji, Kecamatan Parigi menimpa bangunan semi permanen, namun tidak ada korban jiwa.

"Bagi warga yang bermukim di bantaran sungai dan wilayah-wilayah rawan lainnya agar tetap waspada, karena cuaca buruk akibat dampak La Nina diprediksi berlangsung hingga tahun 2021," katanya.

Legislator DPRD Parigi Moutong I Putu Eddy Tangkas Wijaya mengatakan, akhir-akhir ini sungai di dua desa tersebut bila musim hujan seringkali meluap hingga merendam pemukiman warga.

Di laporkan dari peristiwa tersebut, infrastruktur jalan di Desa Purwosari mengalami kerusakan cukup parah, karena badan jalan amblas.

"Banjir juga merusak ratusan hektare sawah petani di wilayah tersebut," ujar Eddy yang juga Politisi Partai Hanura.

Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020