Dalam konser tersebut juga akan diumumkan hasil pengumpulan donasi dana #AdopsiHutan yang terkumpul sampai 31 Oktober 2020.
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah musisi Indonesia akan menyuarakan cinta hutan melalui konser Musika Foresta #DiRuangMaya pada Sabtu, secara virtual melalui kanal Youtube “Hutan Itu Indonesia”.
“Bagi saya, hutan adalah awal dari segalanya. Awal dari peradaban manusia, sumber inspirasi, apalagi juga hutan menjadi sumber oksigen bagi dunia ini. Tidak mungkin ditunda lagi. Sekarang saatnya kita jaga hutan bersama,” kata salah satu musisi Ardhito Pramono di Jakarta, Sabtu.
Konser virtual yang digelar pukul 19.00-21.00 WIB itu merupakan penutup bagi rangkaian Festival Hutan Kita Juara.
Sejumlah musisi akan turut serta yaitu Ardhito Pramono Danilla, Astrid, Mario Ginanjar, Achi Hardjakusumah, Asido Manullang, Kunokini, Alam Urbach, Natasha Urbach serta Ibee Music.
Konser tersebut akan dipandu pembawa acara Rian Ibram serta diselingi "stand up comedy" Sakdiyah Ma’ruf.
Salah satu penggagas Gerakan Hutan Itu Indonesia, Andre Christian mengatakan dalam konser tersebut juga akan diumumkan hasil pengumpulan donasi dana #AdopsiHutan yang terkumpul sampai 31 Oktober 2020.
Ia mengatakan donasi akan disalurkan ke sebelas hutan desa/hutan adat di Indonesia. Luas hutan yang diadopsi mencapai sekitar 10 ribuan hektar dan dikelola secara bersama oleh empat lembaga lokal, yaitu Forum Konservasi Leuser, KKI WARSI, Yayasan ASRI dan ProFauna.
Konser virtual Musika Foresta itu dapat dinikmati secara gratis melalui kanal Youtube “Hutan itu Indonesia”.
“Caranya, cukup daftarkan diri ke loket.com/event/musikaforesta untuk dapat menonton serta mendapatkan suvenir cantik berupa kain tenun, baju, buku, album dan tas yang ditandatangani para musisi,” demikian Andre Christian.
Baca juga: Didapuk duta lingkungan, Abdul "Idol" tanam pohon di Candi Gedongsongo
Baca juga: Band Kotak didaulat jadi duta lingkungan
Baca juga: Situs purbakala Ratu Boko dihijaukan ribuan pepohonan
Baca juga: Pandemi tak surutkan gaung advokasi menanam pohon
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020