Dua ruang kelas rusak berikut satu ruang perpustakaan dan satu bangunan mushala
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gedung sekolah di Kampung Tegalumbu, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terdampak tanah longsor pada Jumat (30/10) setelah areal pertanahan yang labil di kawasan tersebut diguyur hujan.
Melalui laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu, BNPB menyebutkan bahwa akibat bencana itu membuat SMA N 3 Cibeber rusak.
“Dua ruang kelas rusak berikut satu ruang perpustakaan dan satu bangunan mushala,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.
Ia mengatakan korban jiwa dinyatakan nihil dan kerugian masih dalam pendataan lebih lanjut.
Raditya mengatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan data prakiraan cuaca hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Banten hingga Sabtu.
Selain Banten, kata dia, prakiraan cuaca serupa juga berlaku untuk sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua.
Adapun BMKG, lanjut dia, sebelumnya juga menyebutkan bahwa tingkat intensitas curah hujan selama musim penghujan di penghujung tahun 2020 dan di awal tahun 2021 terjadi peningkatan hingga mencapai 40 persen akibat dampak fenomena La Nina.
“Oleh sebab itu, BNPB meminta pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana terkait dampak dari fenomena La Nina,” demikian Raditya Jati.
.
Baca juga: Pascabanjir bandang, siswa MI di Lebak-Banten belajar di tenda darurat
Baca juga: Warga korban bencana alam di Lebak minta direlokasi
Baca juga: Puluhan keluarga mengungsi karena tanah labil
Baca juga: Jalan Provinsi Banten-Jawa Barat terputus akibat longsor
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020