Kuala Lumpur (ANTARA) - Operator bioskop di Malaysia atau Asosiasi Pameran Film Malaysia (MAFE) telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara operasional semua bioskop mereka di seluruh negeri atau provinsi akibat pembatasan sosial danketerbatasan rilis film.

Dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Sabtu, MAFE mengatakan keputusan tersebut akan dilaksanakan November ini.

Baca juga: Menonton bioskop di kala pandemi

Baca juga: Keterbatasan film jadi alasan bioskop XXI belum buka hari ini

GSC Cinemas dan TGV Cinemas akan berhenti beroperasi pada 2 November dan seterusnya, sedangkan bioskop lain akan menangguhkan pemutaran film dan operasi mereka pada bulan itu juga.

"Penutupan ini adalah keputusan kohesif yang diambil oleh industri sehubungan dengan implementasi Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) Bersyarat baru-baru ini, yang mengharuskan bioskop untuk tetap tutup, ditambah dengan kurangnya rilis film baru dalam jangka pendek yang sangat penting untuk menarik penonton bioskop kembali ke bioskop," katanya.

Industri bioskop terpukul karena pandemi yang menderita kerugian pendapatan hingga 90 persen dari.

Saat ini GSC Cinemas baru menutup operasinya untuk November sedangkan operator jaringan bioskop ini berencana untuk memulai kembali aula pada Desember.

Operator lain akan terus memantau situasi dan bereaksi sesuai kondisi pasar setelah membaik.

Namun semua setuju bahwa bantuan pemerintah dan dukungan persewaan untuk industri yang sedang berjuang sangat dibutuhkan.

CEO Golden Screen Cinemas Koh Mei Lee kepada media setempat mengatakan industri ini mengalami kerugian sebesar RM1,3 juta per hari atau Rp4 miliar lebih yang berarti total kerugian RM475 juta pada 2020, dibandingkan dengan keuntungan sebesar RM102 juta pada 2019.

Baca juga: Bioskop Italia kembali ditutup hingga 24 November 2020

Baca juga: Gara-gara film James Bond diundur, bioskop Cineworld AS tutup

Baca juga: Sempat dibuka, China kembali tutup bioskop-bioskopnya

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020