Banda Aceh (ANTARA News) - Aktivitas sekolah di kawasan pesisir pantai di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, terpaksa diliburkan karena khawatir bakal terjadi tsunami pascagempa berkekuatan 7,2 SR, Rabu pagi.
Kepala Markas Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Nagan Raya, Ardiansyah saat dihubungi dari Banda Aceh, mengatakan, aktivitas belajar mengajar terpaksa diliburkan, karena siswa dan para guru meninggalkan kampung, khawatir terjadi tsunami.
Ia menyatakan, aktivitas di Kecamatan Kuala Pesisir yang merupakan kawasan nelayan, kini lumpuh total, karena para warga meninggalkan rumahnya ke tempat yang lebih aman.
Masyarakat di lima desa di Kecamatan Kuala Pesisir mendapat informasi akan terjadi tsunami, sehingga mereka berbondong-bondong meninggalkan rumah ke lokasi yang jauh dari pantai.
"Kami sudah memperingatkan mereka bahwa tidak akan terjadi tsunami, tapi warga tetap tidak peduli dan lebih baik mencari aman dengan meninggalkan rumah," katanya.
Ardiansyah menyatakan, seluruh rumah warga terlihat digembok, karena seluruh warga telah mengungsi, hanya beberapa orang laki-laki yang bertugas untuk menjaga keamanan.
Aparat kepolisian juga terlihat melakukan patroli di Kecamatan Kuala Pesisir.
Sementara itu, aktivitas masyarakat di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, yang merupakan daerah tetangga Kabupaten Nagan Raya, dilaporkan mulai normal.
Pegawai negeri Sipil (PNS) dan anak-anak sekolah, serta para nelayan tetap melakukan kegiatan seperti biasa.
(H011/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010