Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan sebanyak 100 orang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test yang digelar secara acak di 54 titik di objek wisata yang ada di Provinsi Jabar terkait libur panjang cuti bersama Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah.

"Tadi sudah rapat dengan Pak Luhut intinya antisipasi lonjakan kasus (COVID-19), makanya kita ada rapid test dan swab test ada 100 orang reaktif, langsung diswab tapi belum ke luar hasilnya," kata Kang Emil di Bandung, Jumat.

Kang Emil sebelumnya memaparkan sejumlah langkah cepat Pemprov Jabar dalam mencegah penyebaran COVID-19 saat libur dan cuti bersama terkait Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2020 kepada Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat siang.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Sulteng yang sembuh bertambah menjadi 628 orang

Gubernur yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menuturkan sejumlah langkah cepat Pemprov Jabar tersebut diantaranya pengetesan COVID-19 di sejumlah destinasi wisata dan pintu masuk Jabar.

"Pemeriksaan tes masif pun kami lakukan di 54 titik. Pengetesan dilakukan secara acak melalui metode rapid test. Apabila ada yang reaktif, maka akan berlanjut dengan swab test," kata Kang Emil.

Selain pengetesan COVID-19 secara acak di 54 titik tempat wisata, pihaknya juga terus memaksimalkan pembatasan kapasitas objek wisata.

Baca juga: Positif COVID-19 Lampung bertambah 37 kasus

Menurut dia pembatasan di dekat objek wisata penting dilakukan karena kerumunan berpotensi besar menjadi media penularan COVID-19.

"Jadi pembatasan di destinasi wisata terus dilakukan. Dan jangan dipaksa penuh 100 persen karena kalau ada kerumunan terlalu padat, ada potensi bahaya," kata dia.

Ia menegaskan pihaknya tidak melarang warga luar Jabar untuk berkunjung ke Jabar untuk berwisata pada libur panjang kali ini asalkan disiplin menerapkan protokol 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan pakai sabun.

"Itu bukan larangan kalau bisa kurangi bepergian. Kalau bepergian disiplin 3M. Pokoknya, mau apa aja hidup ini sekarang harus disiplin 3M," kata dia.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah tujuh orang di Tarakan
Baca juga: Pasien terkonfirmasi COVID-19 di Gunung Kidul mencapai 315
Baca juga: Tambahan 20 positif dan 30 sembuh COVID-19 di Batam

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020