pandemi COVID-19 hingga saat ini masih belum sepenuhnya dapat teratasi
Jakarta (ANTARA) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong standardisasi dan penilaian kesesuaian untuk hidup dan produktif pada saat pandemi COVID-19.
"Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, standardisasi dan penilaian kesesuaian dibutuhkan sebagai salah satu acuan atau panduan bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk membantu kita semua melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 dan menangkap peluang dibalik pandemi dengan berinovasi dan lebih produktif," kata Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Zakiyah dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Jumat.
Zakiyah menuturkan pandemi COVID-19 memberikan peringatan bagi semua bahwa manusia harusnya peduli terhadap kesehatan, keselamatan jiwa, serta cara yang lebih baik dalam menjalankan aktivitas ekonomi, termasuk bagaimana memitigasi jika terjadi hal-hal yang tidak terduga.
Baca juga: BSN imbau masyarakat pakai masker terstandar
"Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian untuk Hidup Sehat dan Produktif" juga menjadi tema yang akan diangkat dalam Bulan Mutu Nasional (BMN) 2020 yang selaras dengan tema Hari Standar Dunia atau World Standard Day 14 Oktober 2020.
"Tema ini juga erat dengan situasi yang sedang dialami bangsa ini dimana pandemi COVID-19 hingga saat ini masih belum sepenuhnya dapat teratasi," tutur Zakiyah.
Peringatan Bulan Mutu Nasional yang puncaknya akan diselenggarakan pada 4 November 2020 akan membawa salah satu pesan tentang bagaimana standardisasi dan penilaian kesesuaian mampu memberikan kontribusi dalam menjalankan kehidupan yang sehat dan produktif dalam masa pandemi COVID-19 ini.
Zakiyah menuturkan BMN 2020 bisa menjadi sarana mempertemukan seluruh para pemangku kepentingan BSN untuk melakukan konsolidasi, koordinasi dan pemutakhiran serta penyebaran informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian.
BMN merupakan kegiatan tahunan BSN yang diselenggarakan setiap bulan Oktober–November sebagai tindak lanjut dari amanat Presiden RI pada pidato pembukaan Konvensi Nasional 1991 agar bulan November setiap tahun dijadikan sebagai Bulan Mutu dan Produktivitas Nasional, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Standar Dunia.
Pelaksanaan BMN 2020 akan dilakukan secara dalam jaringan (daring) sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19.
"Meskipun pelaksanaannya tidak dilakukan secara tatap muka sebagaimana biasanya, mudah-mudahan BMN tahun ini tidak mengurangi kemeriahan dan arti atau makna serta keberhasilannya dibandingkan pelaksanaan BMN tahun-tahun sebelumnya," tutur Zakiyah.
Baca juga: BSN tetapkan SNI masker dari kain
Seminar Nasional Standardisasi 2020 dilaksanakan secara daring di Gedung Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, dan rencananya dihadiri 50 tamu khusus yang hadir sesuai protokol kesehatan dan 3.000 peserta umum seminar virtual (webinar) dengan menghadirkan berbagai pihak yang kompeten di bidang kebijakan publik, standardisasi, kepariwisataan, perhotelan, perhubungan dan industri manufaktur.
Dalam acara puncak BMN 2020, juga akan diresmikan Gedung Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) BSN. Dengan keberadaan gedung tersebut, diharapkan mampu meningkatkan ketertelusuran pengukuran khususnya di bidang kimia dan biologi serta sektor kesehatan, yang selama ini masih banyak tergantung kepada negara lain.
"Ini sekaligus menjadi tonggak sejarah baru dalam memperkuat infrastruktur mutu nasional di Indonesia," ujar Zakiyah.
Baca juga: Jamin mutu layanan, BSN dorong sertifikasi usaha pariwisata
Baca juga: BSN tetapkan 28 SNI dukung program pemerintah tangani COVID-19
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020