Banda Aceh (ANTARA News)- Sekitar 90 persen warga Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh masih mengungsi ke daerah pegunungan karena mereka merasa khawatir bakal terjadi gelombang laut tsunami pasca gempa bumi pada Rabu pagi.
Sekretaris Panglima Laot (lembaga adat laut) Kecamatan Teupah Selatan, Irfanuddin saat dihubungi dari Banda Aceh mengatakan masyarakat hingga Rabu pagi masih merasa takut karena tanda-tanda gelombang laut tsunami akan terjadi, sebab air laut naik satu meter.
Irfanuddin mengungkapkan, air laut naik turun sebanyak enam kali. Akibat air laut naik maka perahu nelayan sekitar 60 unit yang terbuat dari fiber rusak karena terhempas ke darat. Sementara itu ada pabrik es milik nelayan setempat yang berkapasitas satu ton/hari rusak berat akibat gempa bumi.
Akibat gempa bumi pada Rabu pagi tersebut maka para nelayan tidak jadi melaut, sedangkan nelayan-nelayan yang sudah melaut langsung balik ke darat.
Sementara itu kondisi di pantai barat selatan Aceh hingga berita ini diturunkan sudah kembali nomal antara lain ditandai dengan sekolah-sekolah yang tetap melakukan kegiatan belajar dan mengajar.
Demikian juga para pegawai negeri sipil atau PNS tetap berkantor dan melakukan apel sebelum mereka mulai bekerja.
(H011*A011/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010