Banda Aceh (ANTARA News) - Aktivitas warga Banda Aceh, Provinsi Aceh, Rabu mulai sekitar pukul 07.20 WIB kembali normal dan seperti biasa, setelah beberapa saat sebelumnya dilanda gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR).
Wartawan ANTARA Banda Aceh melaporkan, setelah Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh mengumumkan status potensi tsunami dicabut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), warga yang tadinya mengungsi ke tempat lebih tinggi kembali lagi ke rumahnya.
Status ancaman tsunami yang dikeluarkan BMKG beberapa saat setelah gempa pukul 05.15 WIB itu dicabut sekitar pukul 07.05 WIB. Masyarakat pun tidak lagi panik.
Warga di Banda Aceh dan warga Sinabang, Kabupaten Simeulue, yang menjadi lokasi pusat gempa tersebut, ikut lega dengan pencabutan status ancaman tsunami dan mulai beraktivitas lagi.
Salah seorang warga Banda Aceh, Abdul Rauf mengaakan tidak was-was lagi setelah mendengar pengumuman pencabutan status ancaman tsunami itu.
Anak-anak pun pergi ke sekolah, sementara pegawai negeri dan swasta juga telah berangkat kerja, demikian pula dengan kegiatan perdagangan di pasar-pasar yang juga sudah normal, termasuk angkutan umum.
Wakil Gubernur Aceh Mohammad Nazar yang menjadi Koordinator Satkorlak Penanggulangan Bencana menyatakan terus memantau suasana pascagempa 7,2 SR yang berpusat di 75 km tenggara Sinabang, Kabupaten Simuelue itu.
Menurut Wagub, sejauh ini belum ada informasi yang diterimanya yang menyebutkan ada korban jiwa dan kerusakan baik di Sinabang maupun wilayah lainnya.
BMKG mengumumkan bahwa gempa berkekuatan 7,2 SR mengguncang wilayah Provinsi Aceh dan sekitarnya, dengan pusat gempa berada pada lokasi 2,30 derajat Lintang Utara dan 96,87 derajat Bujur Timur, sekitar 75 km tenggara Sinabang, dengan kedalaman 34 km.
BMKG juga mencatat gempa susulan juga terus terjadi antara lain pada pukul 05.26 WIB dengan kekuatan 5,1 SR, yang berada sekitar 60 km tenggara Sinabang dan pada pukul 05.28 WIB dengan kekuatan 5,2 SR dengan pusat gempa sekitar 3,2 km timur laut Gunung Sitoli, Sumatera Utara.
A042*A041/A011/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010