Jumlah tes cepat dilakukan pada 120 orang dan yang reaktif satu orang
Bandung (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Provins Jawa Barat langsung melakukan pemeriksaan tes usap kepada seorang wisatawan yang dinyatakan reaktif COVID-19 hasil tes cepat (rapid test) yang digelar di tempat wisata kawasan Lembang.
Sekretaris Dinkes KBB, Nanang Ismantoro menjelaskan tes cepat COVID-19 itu dilakukan di Taman Wisata Grafika Cikole (TWGC). Dari pemeriksaan tes cepat secara acak kepada wisatawan, ditemukan seorang yang memiliki hasil reaktif.
"Jumlah tes cepat dilakukan pada 120 orang dan yang reaktif satu orang," kata Nanang di Bandung Barat, Jumat.
Pihaknya sampai saat ini masih belum menerima hasil tes usap yang dilakukan terhadap orang tersebut. Namun, seorang tersebut dipastikan sudah menjalani isolasi sebagai langkah mitigasi.
Petugas dari Dinkes KBB, kata dia, selama libur panjang akhir Oktober 2020 diturunkan untuk menggelar tes cepat COVID-19 di tiga tempat wisata.
Hal itu dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19 agar meminimalisasi potensi adanya klaster baru di tempat wisata.
Pada Sabtu (31/10) 2020 tes cepat bakal dilanjutkan di tempat wisata Lereng Anteng yang berada di kawasan Punclut, Lembang.
Pihaknya mengimbau meski masyarakat ramai berbondong-bondong menuju destinasi wisata, protokol kesehatan harus tetap dijalankan guna terhindar dari ancaman COVID-19.
"Pakai masker, masker yang benar terus keduanya cuci tangan dan menjaga jarak. Itu saja. Sementara kita di pemerintah melakukan 3T, yakni 'treatment', 'testing' dan 'tracing'," kata Nanag Ismantoro.
Sementara itu, General Manager TWGC, Sapto Wahyudi memastikan pemeriksaan tes cepat itu tidak dipungut biaya sama sekali. Pemeriksaan tes cepat itu dilakukan secara acak dan hanya yang bersedia saja yang mengikuti pemeriksaan.
"Ini baru pertama untuk pengunjung. Kalau karyawan sudah pernah (tes cepat) sebelum dibukanya operasional wisata kembali," katanya.
Sekretaris Dinkes KBB, Nanang Ismantoro menjelaskan tes cepat COVID-19 itu dilakukan di Taman Wisata Grafika Cikole (TWGC). Dari pemeriksaan tes cepat secara acak kepada wisatawan, ditemukan seorang yang memiliki hasil reaktif.
"Jumlah tes cepat dilakukan pada 120 orang dan yang reaktif satu orang," kata Nanang di Bandung Barat, Jumat.
Pihaknya sampai saat ini masih belum menerima hasil tes usap yang dilakukan terhadap orang tersebut. Namun, seorang tersebut dipastikan sudah menjalani isolasi sebagai langkah mitigasi.
Petugas dari Dinkes KBB, kata dia, selama libur panjang akhir Oktober 2020 diturunkan untuk menggelar tes cepat COVID-19 di tiga tempat wisata.
Hal itu dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19 agar meminimalisasi potensi adanya klaster baru di tempat wisata.
Pada Sabtu (31/10) 2020 tes cepat bakal dilanjutkan di tempat wisata Lereng Anteng yang berada di kawasan Punclut, Lembang.
Pihaknya mengimbau meski masyarakat ramai berbondong-bondong menuju destinasi wisata, protokol kesehatan harus tetap dijalankan guna terhindar dari ancaman COVID-19.
"Pakai masker, masker yang benar terus keduanya cuci tangan dan menjaga jarak. Itu saja. Sementara kita di pemerintah melakukan 3T, yakni 'treatment', 'testing' dan 'tracing'," kata Nanag Ismantoro.
Sementara itu, General Manager TWGC, Sapto Wahyudi memastikan pemeriksaan tes cepat itu tidak dipungut biaya sama sekali. Pemeriksaan tes cepat itu dilakukan secara acak dan hanya yang bersedia saja yang mengikuti pemeriksaan.
"Ini baru pertama untuk pengunjung. Kalau karyawan sudah pernah (tes cepat) sebelum dibukanya operasional wisata kembali," katanya.
Baca juga: Puncak arus wisata Lembang, Polres Cimahi lakukan enam kali "one way"
Baca juga: Bupati Omaleng: COVID-19 di Mimika dari Cluster Lembang dan Jakarta
Baca juga: Camat: Klaster Bethel muncul usai satu mahasiswa kembali dari Lembang
Baca juga: Wisatawan padati kawasan Lembang dengan terapkan protokol COVID-19
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020