Ucapan selamat tersebut disampaikan Salaheddin ketika menemui Said Aqil di kantor bidang hubungan internasional atau ICIS di lantai 5 gedung PBNU, Jakarta, Selasa.
Pertemuan tersebut tidak dilakukan di ruang kerja ketua umum PBNU di lantai 3, karena Said Aqil memang belum bersedia berkantor di ruangan itu sebelum acara "pelantikan", sehingga untuk sementara ia memilih berkantor di ruang kerjanya yang lama.
Dalam pertemuan itu, Salaheddin berharap berbagai program internasional NU tetap dilanjutkan, terutama peningkatan hubungan NU dengan Libya.
Kedua pihak sepakat untuk meneruskan kerja sama di bidang pendidikan dan dakwah, khususnya untuk mempromosikan Islam yang toleran, santun, dan menghormati pihak lain.
Salaheddin juga berharap NU dapat memfasilitasi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Libya. Menanggapi hal itu, Said Aqil menyatakan akan berupaya mengkomunikasikan hal itu dengan pemerintah Indonesia.
Menjawab pertanyaan Salaheddin tentang rekomendasi penting muktamar NU lalu, Said Aqil mengatakan, rekomendasi terpenting adalah NU akan menjauhkan diri dari politik praktis.
Pada Kamis (8/4) akan diadakan pertemuan oleh Lembaga Persahabatan Indonesia-Libya di gedung YTKI Jakarta, yang salah satu agendanya adalah ungkapan selamat dan harapan untuk kepengurusan PBNU yang baru.
(S024/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010