Semarang (ANTARA News) - Anggota Tim Cangkok Hati RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. Hartantyo, mengatakan bahwa Bilqis Anindya Passa, balita penderita atresia bilier terkena alergi paru-paru.

"Alergi paru-paru itu menyebabkan sesak nafas, suara yang tersengal-sengal, dan terdapat banyak lendir. Namun, kami belum mengetahui penyebab alergi itu," katanya di Semarang, Selasa.

Akan tetapi, kata dia, alergi paru-paru tersebut tak separah pneumonia (radang paru-paru) yang sempat diderita Bilqis beberapa minggu lalu, dan pihaknya terus memantau apa pun keluhan yang dirasakannya.

Menurut dia, saluran pernafasan Bilqis membengkak, sehingga pihaknya terpaksa menggunakan nebulizer (alat menguapkan cairan) yang dipasang di hidung untuk mempermudah pernafasan Bilqis.

"Kalau penggunaan `nebulizer` tak mampu mengatasi keluhan tersebut, kami sudah menyiapkan alternatif dengan penggunaan Endotracheal Tube (ETT), yakni alat untuk menjamin saluran nafas tetap bebas," katanya.

Cara kerja ETT, kata Hartantyo yang juga pakar kesehatan anak itu, dengan memasukkannya langsung ke dalam trakea, sehingga aliran udara dapat masuk ke paru-paru.

Sementara itu, anggota lain tim cangkok hati, dr. Tatty Ermin Setiati mengatakan, Bilqis saat ini sudah dipindahkan dari ruang pediatric intensive care unit (PICU) ke Ruang Merak Nomor 1 RSUP dr. Kariadi.

"Kami sudah mempertimbangkan matang pemilihan ruang tersebut (Ruang Merak Nomor 1, red.), terutama dari segi sterilitas dan sirkulasi udara," katanya.

Ia mengatakan, sejumlah aturan juga diberlakukan setelah pemindahan ruangan itu untuk menghindari Bilqis dari serangan kuman, virus, dan bakteri, termasuk aturan untuk pengunjung yang diperketat.(KR-ZLS/H-KWR)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010