Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi pertemuan 13 Bank Pembangunan Daerah (BPD) pelaksana KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk membahas rencana pemangkasan suku bunga pinjaman program pemerintah itu.

Dalam pertemuan itu akan dibahas kemungkinan pemangkasan suku bunga pinjaman program pemerintah itu sebesar dua persen menjadi 12 persen dan direalisasikan paling lambat akhir tahun ini.

"Kami menghendaki 13 BPD pelaksana KUR ini menjadi perintis dalam mekanisme penurunan suku bunga pinjaman program Kredit Usaha Rakyat," kata Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari, kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, sejumlah faktor penting yang berkembang saat ini sangat memungkinkan dan mendukung BPD-BPD tersebut untuk memangkas suku bunganya untuk program KUR.

Choirul mencontohkan, kinerja dan perkembangan sejumlah BPD saat ini sudah semakin positif dengan sudah semakin besarnya kemampuan BPD menghimpun dana dari masyarakat dan tidak sekadar mengandalkan simpanan Pemda.

"Kemudian portofolio, LDR semakin membaik, NPL juga dalam batas kewajaran," katanya.

Menurut dia, setidaknya ada lima faktor yang memungkinkan bagi BPD untuk dapat menurunkan suku bunga pinjamannya yakni kinerja yang semakin membaik, menguasai lapangan sehingga lebih efektif dan mampu menekan biaya operasional, serta perannya sebagai garda terdepan dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan sehingga harus dimanifestasikan bahwa peningkatan kinerja BPD adalah peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat daerah.

Selain itu, suku bunga acuan BI rate saat ini sudah semakin menurun dengan spread antara suku bunga pinjaman dengan deposito yang demikian melebar.

"Bunga pinjaman dalam catatan kami rata-rata 10,58-12,48 persen sementara bunga deposito hanya 5,63-6,92 persen, jadi spreadnya lebar," katanya.

Pihaknya juga melihat saat ini, hampir semua perbankan mengumumkan kenaikan annual profitnya pada kinerja 2009.

"Lima aspek itu bisa mendorong penurunan suku bunga dan kami berharap BPD dapat mengawalinya. Kami menargetkan akhir tahun ini bunga KUR bisa dipangkas 2 persen menjadi 12 persen pertahun," katanya.

Saat ini pihaknya sedang terus berkoordinasi dengan 13 BPD pelaksana KUR untuk menetapkan target pelaksanaan KUR tahun ini.

"BPD sudah paham betul kalau suku bunga turun maka mekanisme pasar akan bekerja yakni serapan kredit meningkat dan sekarang adalah momentum yang pas ketika likuiditas BPD sedang baik, kalau itu tidak diserap maka dikhawatirkan dana justru akan ngendon tidak produktif," katanya.

Sebanyak 13 BPD ditargetkan mampu menyalurkan dana sedikitnya Rp2 triliun melalui KUR sampai dengan tutup tahun 2010.

Bank-bank tersebut saat ini sedang gencar melaksanakan sosialisasi, konsolidasi, dan penyiapan infrastruktur terkait KUR.

Menurut Choirul, hal tersebut wajar dan memang harus dilakukan karena BPD beroperasi di daerah yang dukungan infrastrukturnya belum tentu optimal.

"BPD-BPD itu juga pemain baru dalam KUR sehingga sangat wajar kalau membutuhkan waktu untuk persiapan," katanya.

Suku bunga program KUR sampai saat ini masih dipatok di angka 14 persen pertahun untuk ritel dan 22 persen pertahun untuk kredit mikro.

Dan sebanyak 13 BPD yang telah resmi menjadi bank penyalur KUR adalah BPD DKI Jakarta, BPD Jabar-Banten, BPD Jateng, BPD Jatim, BPD DIY, BPD Nagari, BPD Kalsel, BPD Kalbar, BPD Kalteng, BPD Maluku, BPD Sulut, BPD Papua, dan BPD NTB.

(T.H016/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010