Total kasus positif paparan COVID-19 di Jakarta menembus angka 104.235 kasus.
Jakarta (ANTARA) - Persentase jumlah pasien sembuh paparan COVID-19 di Jakarta mencapai 87,5 persen (naik dari sebelumnya 87,1 persen) dari total kasus positif yang terpantau pada hari Kamis sebesar 104.235 orang.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta dalam laman corona.jakarta.go.id, yang dipantau di Jakarta, Kamis, persentase tersebut setelah terjadi penambahan sebanyak 1.078 orang pasien sembuh dari paparan COVID-19 pada hari ini (29/10) menyebabkan total yang sembuh saat ini sebanyak 91.235 orang, atau naik dari jumlah sebelumnya sebanyak 90.157 orang.
Adapun di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 104.235 orang tersebut, sebanyak 10.775 orang (turun 379 dari sebelumnya 11.154 orang) masih dirawat/diisolasi, serta 2.225 orang (bertambah 14 dibanding sebelumnya 2.211 orang) meninggal dunia, atau 2,1 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Total kasus positif paparan Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta menembus angka 104.235 kasus setelah pada hari Kamis ini masuk laporan pertambahan kasus sebanyak 844 kasus dari jumlah sebelumnya 102.678 kasus.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 3.985 jadi 329.778 orang
Pertambahan kasus positif yang dilaporkan sebanyak 713 kasus merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada hari Rabu (28/10) yang dilaporkan pada hari ini.
Untuk hasil tes terakhir pada hari Rabu (28/10) dilakukan pada 8.490 spesimen yang di dalamnya ada 6.707 orang dites untuk menidagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 713 kasus positif dan 5.994 kasus negatif.
Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 713 kasus positif ini, atau lebih sedikit dibandingkan penambahan pada hari Rabu (28/10) sebanyak 844 kasus.
Sebelumnya, pada hari Selasa (27/10) sebanyak 781 kasus, pada hari Minggu (25/10) sebanyak 771 kasus, pada hari Senin (26/10) sebanyak 906 kasus, pada hari Sabtu (24/10) sebanyak 1.062 kasus, pada hari Jumat (23/10) sebanyak 952 kasus, dan pada hari Kamis (22/10) sebanyak 989 kasus.
Terlebih, jika dibandingkan dengan penambahan pada hari Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada hari Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada hari Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, penambahan pada hari Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (11 September 2020). Karena penambahan pada hari Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14, dan 15 September 2020.
Baca juga: 10.546 pasien COVID-19 di Sumut berhasil sembuh
Untuk rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada hari Kamis sebanyak 117.196. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 59.208.
Sampai dengan tes terakhir pada hari Rabu (28/10) itu, sudah ada 1.668.904 spesimen (naik dari sebelumnya 1.659.532 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau positivity rate COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Kamis ini tercatat di angka 9,5 persen (naik dari sebelumnya 9,3 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari 5 persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi pada bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Kamis adalah sebesar 8,4 persen (sama seperti sebelumnya).
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020