Xiangning, China (ANTARA News) - Lima mayat telah ditemukan di sebuah tambang batu bara di China utara yang banjir, dari 115 pekerja yang sejauh ini telah diselamatkan, lapor televisi negara Selasa, mengutip pernyataan markas besar penyelamatan seperti dikutip AFP, Selasa.

Para penyelamat menemukan sesuatu yang mengerikan ketika mereka bekerja sepanjang malam untuk mencari korban yang masih hidup, dari banjir pada 28 Maret di tambang Wangjialing yang belum jadi di provinsi Shanxi, pusat penghasil batu bara China.

Laporan mengatakan, para penyelamat masih berharap bisa menemukan 33 pekerja lain yang terperangkap, dalam keadaan masih hidup.

Sebelumnya, di provinsi tengah Henan, Rabu lalu, 49 penambang berhasil diselamatkan setelah terjadi ledakan batu bara dan gas di sebuah tambang, yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan seorang cedera.

Kecelakaan itu terjadi pada pukul 19:20 waktu setempat di tambang batu bara bawah tanah milik Goumin Mining Co., Ltd, di kota kecil Yichuan, Luoyang City, menurut seorang juru bicara markas besar operasi penyelamatan.

Empat puluh sembilan orang berhasil diselamatkan hidup-hidup ke luar dari tambang, termasuk 29 anggota regu penolong dan 20 pekerja tambang, kata Zhang Zhenqing, seorang anggota regu penolong di tempat kejadian, yang masuk ke dalam tambang pukul 20:00 waktu setempat Rabu.

"Kami menemukan dua penambang lagi dalam keadaan masih hidup di dalam tambang dan akan kami bawa mereka ke atas secepat mungkin," kata Zhang.

Seorang wanita setengah tua mengatakan, dia mendengar suara ledakan keras pada pukul 19:20 waktu setempat, dan kemudian lari keluar rumah sambil membawa putrinya yang berumur tiga tahun, dan tidak kembali ke rumahnya hingga pukul 24:00 Rabu.

Keluarga-keluarga para penambang yang hilang berkumpul di sekitar pintu masuk tambang, dan operasi penyelamatan masih terus berlangsung.

Pihak tambang batu bara itu diperintahkan untuk menghentikan operasi tambangnya oleh pihak yang mengatur keselamatan kerja, setelah terjadi ledakan gas pada 1 Mei 2009, dan produksinya setelah itu dinyatakan ilegal, kata Dinas Keselamatan Kerja Henan dalam pernyataannya.

Tambang batu bara swasta yang dimiliki oleh Guomin dan wakil resmi perusahaan, Wang Guozheng, melarikan diri setelah kecelakaan itu, katanya.

H-AK/A023

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010