Ramallah (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Israel merestui pembangunan rumah ilegal di atas tanah Palestina di Jerusalem Timur sebanyak 3.336 unit rumah selama Maret, demikian laporan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Senin.

Proyek raksasa itu termasuk pembangunan 1.600 unit rumah di permukiman Yahudi Ramat Shlomo dan 600 rumah lainnya di dekat permukiman tersebut, kata laporan itu.

Sementara itu, pemerintah Daerah Jerusalem telah menetapkan rencana itu dan sedang menunggu pengesahan untuk membangun 50.000 unit rumah lagi dalam beberapa bulan mendatang, menurut laporan tersebut.

Bulan lalu, Amerika Serikat tidak mencapai kesepakatan dengan Israel mengenai rencana terbaru Tel Aviv untuk membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat termasuk di Jerusalem.

Kegagalan pencapaian kesepakatan itu terjadi setelah dua hari kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke AS.

Pembicaraan antara PM Netanyahu dan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, George Mitchell telah rampung namun tidak menyelesaikan perselisihan antara kedua negara, kata para pejabat AS.

Presiden AS Barack Obama dalam pertemuannya dengan Netanyahu meminta agar negara Yahudi itu membangun kembali kepercayaan guna dimulai kembali perundingan perdamaian dengan Palestina.

Pertemuan Obama-Netanyahu itu dilakukan di tengah ketegangan yang jarang terjadi antara AS dan Israel berkaitan dengan tuntutan Amerika untuk membekukan semua kegiatan permukiman Yahudi di Tepi Barat.

AS berpendapat bahwa kegiatan pembangunan permukiman Israel untuk pemukim Yahudi itu mengganggu prospek perundingan perdamaian dengan Palestina.

Washington marah ketika pemerintah Israel mengumumkan pembangunan 1.600 rumah di Jerusalem Timur, pada saat Wakil Presiden AS, Joe Biden, berkunjung ke Tel Aviv.

Belakangan seorang menteri kabinet Israel meminta maaf atas sikap Israel yang dianggap melecehkan Wapres Joe Biden.

"Sikap ini seharusnya tidak perlu terjadi dalam satu kunjungan wakil presiden Amerika Serikat itu. Untuk itu kami harus menyatakan permintaan maaf atas kesalahan besar ini." kata Menteri Kesejahteraan Isreal Isaac Herzogliter.

Pemerintah Palestina mengatakan rencana pembangunan rumah di dekat Jerusalem itu dapat mematikan setiap peluang untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina. (M043/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010