“Jika pasangan calon tidak membawa contekan materi data maka masyarakat secara lugas dan orisinil menilainya,” ujar tim penghubung pasangan calon Eri Cahyadi-Armudji, Wimbo Ernanto, di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, masyarakat bisa melihat kualitas dan memahami seluk-beluk persoalan Kota Surabaya, termasuk masalah konsep secara mendetail serta solusinya.
Baca juga: Eri-Armuji siap wujudkan ekosistem bisnis kelas dunia di Surabaya
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut juga menilai tidak ada alasan untuk menolak usulan tersebut jika pasangan calon benar-benar siap memimpin kota yang sudah tertata dengan baik seperti sekarang ini.
“Penyelenggara menyediakan ruang di belakang panggung kepada tim untuk berdiskusi sebelum acara debat. Itu sudah cukup, tinggal bagaimana pasangan calon benar-benar menguasai materi di luar kepala,” ucapnya.
Terkait usulan tersebut yang telah dibahas bersama KPU dan tim pasangan calon, belum ada kepastian karena masih akan dibahas lebih lanjut.
“Kemarin KPU tidak bisa memutuskan, karena masih akan dipelajari di PKPU. Intinya kami tetap usulkan tidak boleh bawa contekan saat di panggung debat,” tuturnya.
Baca juga: Machfud-Mujiaman komitmen perkuat "sister city" dengan 13 negara
Debat terbuka kandidat Cawali dan Cawawali Pilkada Surabaya dijadwalkan digelar di Hotel JW Marriott dan diikuti Eri Cahyadi-Armudji yang akan beradu gagasan dengan Machfud Arifin-Mujiaman.
Sesuai aturan, peserta debat hanya dibatasi 7 orang per kubu pasangan calon, yang terdiri dari Cawali dan Cawawali, 4 orang tim debat serta 1 orang bagian dokumentasi.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Mahcfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Baca juga: Pilkada Surabaya, Komite ASN diminta selidiki OPD diduga tidak netral
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020