Penonton tuan rumah mengelu-elukan pebalap mereka Fairuz Fauzy yang mampu berlaga selama 19 putaran untuk tim Lotus pada sesi latihan Jumat dan Fernandes mengatakan India harus menjadi pasar berikutnya untuk mewujudkan kemajuan pengembangan olahraga itu, sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Saya selalu mengatakan kepada (bos F1) Bernie (Ecclestone) ... bila Anda memiliki lebih banyak tim dan negara Asia yang mengikuti lomba F1, maka olahraga ini akan menjadi semakin besar," kata Fernandes dalam temu pers.
"Ini benar-benar akan menjadi olahraga global. Sekarang olahraga ini masih lebih bersifat olahraga Eropa," katanya.
"Anda bisa melihat suksesnya olahraga (kriket) Indian Premier League (IPL) dan kehebatannya yang diciptakannya di seluruh India. Bila Formula Satu dapat seperti itu maka F1 pasti akan hebat sekali," katanya.
India diwakili tim Force India yang dimiliki pengusaha Vijay Mallya dan pebalap HRT Karun Chandhok, keduanya mendapat penghormatan tinggi di negara mereka.
"Tetapi hal seperti itu harus terjadi di seluruh negara Asia," kata Fernandez.
Rencananya, tapi masih belum dipastikan, India akan menjadi tuan rumah musim mendatang tetapi Fernandes yakin bukan hanya sirkuit dan perlombaan yang akan membangun olahraga itu di Asia, tetapi juga tim dan pebalapnya.
"Saya kira ini menjadi tantangan bagi FIA (Federasi Otomobil Internasinal) dan semua tim. Ini bukan hanya menyangkut lintasan, karena kita bisa membangun lintasan di mana pun..tetapi perlu ada tim seperti Force India dan Lotus, sehingga akan ada dukungan sesungguhnya dari para pendukung," katanya.
Dukungan terhadap Lotus dalam sesi latihan di Sirkuit Sepang Jumat membuat Fernandez gembira, karena pebalapnya mampu berada di depan dua tim baru lainnya, Virgin dan HRT.
"Kami sangat...sangat gembira dengan dukungan pada tim kami minggu lalu, khususnya ketika mobil dan Fairuz keluar ke lintasan dan dapat berbuat baik," katanya.
"Keduanya, Fairuz dan Heikki (Kovalainen) melakukan kerja mereka dengan bagus. Hari yang bagus, saya gembira dengan kenyataan ini," katanya.(A008/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010