Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi pembukaan Senin memperlihatkan pasar didominasi aksi beli yang mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 1,4 persen, akibat dinamika global dan regional yang terus terjadi.
Indeks BEI bertambah 41 poin menjadi 2.871,043 poin dan indeks LQ-45 naik 8,8 poin atau 1,5 persen menjadi 559,712 poin.
Analis Valas PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta mengatakan, indeks BEI diperkirakan akan dapat mencapai angka 2.900 poin, karena hanya tinggal beberapa poin saja untuk mencapai angka tersebut.
"Kami optimis indek BEI akan dapat mencapai angka 2.900 poin, karena faktor positif makin kuat," ucapnya.
Alfiansyah mengatakan, membaiknya saham-saham AS yang memicu bursa regional merupakan faktor utama yang mendorong indeks BEI naik tajam.
Oleh karena itu, indeks BEI pada perdagangan berikutnya diperkirakan akan dapat mencapai angka 2.900 poin, ujarnya.
Pelaku asing, lanjut dia optimis pasar Indonesia masih dapat memberikan keuntungan yang lebih baik, karena pertumbuhan ekonominya yang terus tumbuh.
Selain itu juga, tingkat suku bunga di dalam negeri yang masih tinggi merupakan faktor pendorong bagi pelaku asing untuk segera menempatkan dananya di pasar, katanya.
Menurut dia, apabila indeks BEI menguat lagi, maka peluang untuk mencapai angka 3.000 poin akan semakin besar.
Peluang indeks untuk mencapai angka 3.000 poin sangat besar, asalkan kondisi pasar seperti ini masih tetap berlanjut, ucapnya.
Ia mengatakan, pelaku pasar lebih suka bermain di pasar domestik ketimbang pasar saham lainnya, karena gain yang diperoleh lebih besar.
Pelaku asing bisa menempatkan dananya di instrumen Bank Indonesia, membeli saham dan obligasi yang diterbitkan pemerintah, katanya.
(T.CS/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010