jangan memaksakan siapa pun untuk menjadi seperti kita

Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada momen Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 menitipkan pesan kepada seluruh pemuda Indonesia untuk mempererat kebersamaan dan melawan kemiskinan.

"Kita sama-sama merasakan bumi Surabaya adalah milik bersama. Kita ajak seluruh elemen anak muda untuk merekatkan diri. Meskipun mungkin kita lahir ada yang berkulit putih, kuning atau hidrung mancung," kata Wali Kota Risma di Surabaya, Rabu.

Selain itu, kata dia, pemuda juga harus lebih menghargai arti sebuah perbedaan. Perbedaan budaya maupun agama merupakan kekayaan dan keberagaman yang harus sama-sama dirawat.

Untuk itu, Wali Kota Risma meminta kepada para pemuda agar lebih memahami kembali mengapa Tuhan menciptakan keberagaman tersebut. Bagi dia, justru perbedaan itulah yang membuat suatu keindahan.

Oleh karenanya, ia berharap agar masyarakat khususnya para pemuda tidak lagi memaksakan seseorang untuk menjadi sama seperti dirinya.

Baca juga: Risma keluarkan surat edaran terkait libur dan cuti bersama

Baca juga: Risma luncurkan Kampung Pendidikan Kampunge Arek Suroboyo

"Karena itu jangan memaksakan siapa pun untuk menjadi seperti kita. Tapi buatlah mereka menjadi kita bersatu, dengan segala perbedaan. Karena dengan berbeda kita akan semakin kaya. Saya bersyukur pemuda di Surabaya bisa diajak berdamai," katanya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun berkaca pada sejarah Indonesia yang berasal dari berbagai kerjaan mulai dari kerajaan yang terletak di Pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan. Makanya, berulang Risma mengimbau kepada para pemuda untuk lebih memahami arti perbedaan yang menjadikan satu nusa, satu bangsa dan satu tanah air Indonesia.

"Maka kemudian kita bisa merdeka. Kita bebas berpendidikan dan bebas pula berusaha," katanya.

Di akhir pesannya, Wali Kota Risma juga mendorong kepada anak-anak muda agar turut serta dalam membangun negara. Ia berharap, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Namun, yang paling penting saat ini adalah berjuang bersama melawan kemiskinan dan tidak terpecah belah.

"Itu yang paling penting untuk kita lakukan sekarang. Jangan pernah kita mundur kembali dengan memecah belah negara ini. Sudah terbukti dengan kita terpecah belah kita dijajah ratusan tahun," katanya.

Pada kesempatan yang sama, ia berharap, pemuda di seluruh Indonesia dapat menjadikan momentum Hari Sumpah Pemuda ini untuk lebih mempererat tali persaudaraan. "Sekali lagi, Selamat Hari Sumpah Pemuda. Semoga ke depan terus semakin maju," katanya.

Baca juga: Risma beberkan suka duka bangun Surabaya selama 10 tahun

Baca juga: Wali Kota Risma beri pesan ke warga Surabaya lewat kesenian ludruk

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020