Bakauheni, Lampung Selatan (ANTARA News) - Jalan lintas Sumatra di KM 79, Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, Lampung, berpotensi ambrol (runtuh) lagi karena galian tanggul penopang jalan tersebut mulai longsor akibat tingginya curah hujan.
Pengawas lapangan dari PT F Syukri Balak Lampung, Fajar, mengatakan, di Bakauheni, Minggu, longsornya tanggul tersebut disebabkan konstruksi sebelumnya hanya terdiri atas pasir sehingga saat hujan deras tergerus air.
Sebelumnya pihak perusahaan tersebut sudah mengontruksi galian untuk meminimalisasi longsor, namun karena derasnya air tetap menggerus lubang galian yang diperkirakan sedalam 24 meter dari permukaan jalan.
"Bentuk longsoran berupa lubang seperti goa serta larik-larik bekas aliran air," jelasnya..
Fajar menjelaskan, jika tidak segera diantisipasi maka jembatan rangka baja di KM 79 ke arah Pelabuhan Bekauheni dari Bandarlampung itu berpotensi ambrol karena kondisinya terus longsor jika diguyur hujan deras seperti beberapa hari lalu.
Akibat longsor yang terjadi saat ini, timbunan pasir menutup separuh lubang untuk gorong-gorong, maka perlu dilakukan penggalian ulang yang seharusnya sudah selesai.
Saat ini gorong-gorong yang didatangkan sebanyak enam buah dari 50 buah yang dipesan oleh PT F Syukri Balak Lampung dari sebuah perusahaan konstruksi di Jakarta.
Karena itu, lanjut dia, pemasangan gorong-gorong pada titik tersebut akan dipercepat mengingat tingginya curah hujan.
Sebelumnya, pihak yang mengerjakan pemasangan gorong-gorong untuk memulihkan jalan utama di Sumatra itu, menjanjikan selesai dalam delapan bulan.
Kerusakan jalan tersebut, telah membuat arus lalu-lintas, terutama truk harus dialihkan memutar ke Jalan Lintas Timur, dengan jarak tempuh lebih jauh.
Namun, jalan alternatif pun mengalami kerusakan, karena tidak disiapkan untuk kendaraan dengan beban berat. (KA*T013/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010