"Keputusan partai ke depan (menyangkut langkah politik apa pun), tetap tunggu saja lewat keputusan kongres yang akan datang di Bali. Tetapi yang jelas, apa pun keputusannya, kami tetap kritis terhadap kebijakan yang tidak pro rakyat," tandasnya kepada ANTARA, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan itu, masih dalam konteks menjelaskan posisi partainya yang oleh banyak kalangan diisukan sedang mengalami pergumulan oleh adanya dua pemikiran berbeda, yakni tetap menjadi partai penyeimbang (oposisi) atau bergabung mendukung Pemerintah (koalisi besar).
"Tegasnya begini, selain kami tetap pada komitmen terus memperjuangkan program-program pro rakyat demi keadilan dan kebenaran yang hakiki, maka PDI Perjuangan amat berkepenitngan menjaga empat pilar Negara, yaitu NKRI, Idiologi Pancasila 1 Juni 1945 (galian Bung Karno), Undang Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika." tandasnya.
Sekarang ini, demikian Tjahjo Kumolo menjawab pertanyaan lain, memang koalisi pendukung Pemerintah terkesan tidak solid.
"Ya kalau mau solid, ya silahkan solidkan saja," ujarnya sembari tersenyum.
Sebab, menurutnya, mengacu kepada kasus angket kasus Bank Century di DPR RI, koalisi memang jelas sudah tidak kompak.
"Soal kompak atau tidak memang bukan urusan politik PDI Perjuangan. Hanya saja, sebagai Parpol, tentu sangat disayangkan koalisinya tidak kompak. Yah, namanya politik kan harus dinamis," kata Tjahjo Kumolo dalam nada penuh arti. (M036/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010