memperhatikan hubungan timbal balik manusia dengan alam untuk membangun pertanian berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Masyarakat Gambut Indonesia (HGI) mendukung program pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional melalui pengembangan lumbung pangan nasional atau food estate di Kalimantan Tengah.
Ketua Umum HGI Profesor Supiandi Sabiham menyatakan dari kajian yang dilakukan IPB, akan ada defisit produksi beras 2,2 juta ton setara 709.000 hektare pada akhir 2020.
"Oleh karena itu kami mendukung pengembangan food estate untuk menjaga ketahanan pangan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan pengamatan HGI, area pengembangan food estate di eks PLG Kalteng ada 418.000 hektare, termasuk 30.000 hektare sawah yang sudah ada, berupa tanah mineral dan gambut tipis.
Lokasi ini, cocok untuk dikembangkan untuk padi sawah, sementara 178 ribu hektare lainnya yang memiliki ketebalan gambut 1-2 meter berpotensi untuk tanaman sayuran dan hortikultura.
Menurut Supiandi, lahan tersedia yang masih cukup luas untuk pengembangan food estate memang lahan rawa, namun tidak semua rawa adalah gambut karena ada juga yang berupa rawa tanah mineral.
"Seolah-olah food estate hanya di lahan gambut. Padahal tidak, justru lebih banyak yang di lahan mineral," katanya .
Untuk itu, HGI memberi sejumlah catatan terkait pengembangan food estate di Kalteng, diantaranya, harus dilakukan secara partisipatif.
Bila harus ada ekstensifikasi lahan, maka harus diarahkan ada hutan terdegradasi dan telantar dengan azas kehati-hatian, selain itu perlu untuk melibatkan secara formal perguruan tinggi sebagai pendamping.
Sebelumnya saat webinar Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Mendukung Pengembangan Food Estate, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan pengembangan food estate diutamakan pada lahan mineral, kalaupun dilakukan di gambut, maka akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
"Pengembangan food estate dilakukan dengan memperhatikan hubungan timbal balik manusia dengan alam untuk membangun pertanian berkelanjutan,” katanya dalam sambutan yang dibacakan Sekjen Kementan Monon Rusmono.
Di Kalteng, lokasi yang sedang dikembangkan untuk food estate adalah di eks Proyek Lahan Gambut, namun demikian tidak semua dari 1,4 juta hektare eks PLG akan dikembangkan sebagai food estate.
Lokasi potensial adalah yang telah terbangun irigasi seluas 164.598 hektare dengan lahan yang telah fungsional seluas 85.456 hektare.
Mentan memaparkan, food estate akan berorientasi intensifikasi serta penguatan SDM dan korporasi petani.
"Polanya nanti tidak hanya padi, tapi multi komoditas termasuk tanaman perkebunan, hortikultura, dan peternakan," katanya.
Baca juga: Mentan sebut tujuh investor siap dukung food estate di Humbahas
Baca juga: Kementan sebut food estate tetap jaga kelestarian lahan gambut
Baca juga: Lumbung pangan Sumut bisa jadi contoh provinsi lain, sebut Presiden
Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020