Ambon (ANTARA News) - Sejumlah objek wisata pantai di Kota dan Pulau Ambon dimanfaatkan umat Kristiani sebagai lokasi untuk merayakan Paskah atau peristiwa kebangkitan Yesus Kristus dari alam maut.

ANTARA yang melakukan pemantauan, Minggu pagi, melaporkan, beberapa objek wisata di Kota Ambon di antaranya wisata pantai Namalatu dan Santai Beach di Desa Latuhalat serta Pintu Kota di Desa Waimahu, Kecamatan Nusaniwe, serta Pantai Natsepa di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, telah didatangi umat Kristiani untuk berkemah dan merayakan Paskah sejak Sabtu (3/4) petang.

Selain beribadah, warga Kristiani juga menggelar berbagai perlombaan di lokasi objek wisata untuk menghilangklan rasa kantuk maupun meningkatkan persaudaraan dan kekeluargaan sejak malam hingga pagi hari.

sementara itu sebagian umat lainnya baru mendatangi objek wisata pantai untuk berwisata bersama usai mengikuti ibadah perayaan Paskah di unit pelayanan dan gereja masing-masing.

Sejumlah pemuda juga terlihat datang secara berkelompok di objek wisata pantai dengan menggunakan sepeda motor untuk merayakan peristiwa kebangkitan Yesus itu secara bersama-sama.

Kehadiran umat Kristiani untuk merayakan paskah juga mendatangkan berkah bagi para penjaja kuliner yang berjualan di objek-objek wisata tersebut.

Sementara itu, ibadah Paskah pertama di gereja-gereja dan Kathedral di Kota Ambon baru berlangsung pukul 09.00 WIT dan jumlah umat yang datang beribadah relatif sedikit dibanding ibadah Minggu lainnya.

Sedikitnya warga Kristen yang datang beribadah diperkirakan karena kelelahan merayakan Paskah hingga dinihari dan memilih istirahat di rumah masing-masing.

Kendati demikian, jalannya ibadah Paskah pertama itu berjalan lancar.

Para pendeta dan pastor dalam khotbahnya pada ibadah Paskah pertama, mengimbau umat Kristiani untuk meneladani sikap dan perilaku Yesus Kristus yang rela berkorban tanpa pamrih guna menebus dosa umat manusia.

Umat Kristiani, ujar para tokoh agama itu, harus rela berkorban untuk membantu sesama umat lainnya, tanpa mengharapkan balas budi serta senantiasa membangun rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang hakiki di ibu kota provinsi Maluku itu.
(KR-JA/I007)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010