Yogyakarta (ANTARA News) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan dua lembaga perbankan China menandatangani perjanjian pinjaman ekspor dan kredit industri senilai total 350 juta dolar AS berlaku mulai 2010.

"Itu adalah sarana pembiayaan yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah daya saing sektor yang lemah daya saingnya," kata Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar usai pertemuan komisi bersama Indonesia-China ke-10 di Yogyakarta, Sabtu.

Kerjasama yang ditandatangani adalah dengan China Exim Bank untuk penyediaan pinjaman sebesar 100 juta dari CEB kepada LPEI.

LPEI juga saat ini dalam tahap finalisasi MoU dan Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) untuk penyediaan kredit sebanyak 250 juta dolar AS kepada LPEI, ujarnya.

Pinjaman itu akan digunakan LPEI untuk fasilitas kredit untuk mendukung perusahaan-perusahaan kedua negara dalam proyek perdagangan dan investasi yang disetujui kedua belah pihak, yaitu perdagangan dan investasi barang modal, proyek-proyek sektor infrastruktur, energi dan konstruksi.

"Itu bagian awal saja, begitu habis akan langsung ditambah lagi (dananya)," ujarnya.

Kedua pihak juga setuju memaksimalkan penggunaan Pinjaman Kredit Ekspor Preferensial sebesar 1,8 miliar dolar AS dan dan Pinjaman Konsesi Pemerintah sebesar 1,8 miliar RMB untuk mengembangkan berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.

Indonesia dan China juga menyetujui kerjasama enam proyek baru meliputi pembangkit Listrik Tenaga Uap Parit Baru (Kalimantan Barat), pengadaan material jalur sepanjang 1.000 km and 200 unit turn out yang masih dalam proses pengadaan.

Kemudian, konstruksi Jalan Tol Medan - Kuala Namu (Sumatera Utara), Jembatan Tayan (Kalimantan Barat), Pengembangan Jalan Tol Tahap I Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Jawa Barat), dan Jembatan Kendari (Sulawesi Tenggara).

Pemerintah mengidentifikasi masalah daya saing industri dalam negeri lebih disebabkan oleh mesin yang tua, dukungan finansial yang kurang memadai dan persaingan tidak sehat dengan produk impor ilegal yang murah. (*)

E014/Z002/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010