Magelang (ANTARA News) - Kalangan pimpinan gereja Kristen di Kota Magelang, Jawa Tengah, keberatan terhadap pemasangan berbagai spanduk kandidat kepala daerah di berbagai gereja setempat.

"Intinya keberatan. Kalau mereka mau mengucapkan selamat paskah bukan dengan pemasangan spanduk seperti itu tetapi bisa lewat kartu, surat, atau karangan bunga. Kalau lewat spanduk seperti itu bisa dimaknai berbeda-beda," kata Ketua Badan Kerja Sama Gereja-Gereja Kristen Kota Magelang, Pendeta Parlaen, di Magelang, Sabtu.

Mestinya, Pendeta Parlaen menegaskan, para calon mengetahui bahwa gereja harus bersih dari kepentingan politik praktis.

Walau ia tidak mengelak mengenai kemungkinan jemaat gereja yang menjadi tim sukses pasangan kandidat tertentu, Parlaen mengatakan, kepentingan jemaat lain yang keberatan dengan spanduk itu juga harus dihormat.

"Kami para pimpinan gereja-gereja ini terus berkoordinasi membicarakan masalah ini," katanya.

Pihaknya akan menyampaikan sikap keberatan atas pemasangan spanduk di gereja-gereja setempat itu langsung kepada para kandidat.

Ia mengatakan, ucapan selamat paskah oleh mereka tentu akan diterima secara terbuka dan suka cita jika disampaikan secara tulus atau tanpa kepentingan politis.

"Ucapan selamat paskah diterima dengan terbuka dan suka cita, tetapi yang tidak tepat atas pemasangan spanduk itu karena di balik itu mereka punya harapan politik untuk mencari dukungan untuk menang pilkada," kata Parlaen yang juga pimpinan Gereja Baptis Indonesia di Jalan Ahmad Yani Kota Magelang.

Berbagai spanduk kandidat itu terutama di pasang di gereja-gereja yang berlokasi di tepi jalan-jalan utama Kota Magelang.

Kepala Gereja Kevikepan Kedu, Romo Krisno Handoyo, menyatakan, akan meminta pihak kandidat untuk segera melepas spanduk yang dipasang di gereja-gereja Katolik setempat setelah Misa Minggu Paskah, Minggu (4/4).

"Memang tidak secara tegas kami menekankan untuk larangan pemasangan spanduk, tetapi yang tegas kami tekankan kepada panitia paskah adalah mereka tidak boleh meminta sponsor atau menerima iklan untuk buku panduan misa, atau minta donasi kepada kandidat untuk kepentingan peribadatan paskah," katanya.

Ia mengaku tidak mengetahui secara persis apakah pihak kandidat yang memasang spanduk di gereja-gereja setempat itu telah meminta izin kepada panitia paskah terlebih dahulu.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010