Almaty (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Kementerian Keadaan Darurat Kazakhstan, Jumat, menyatakan jumlah terakhir korban jiwa dikonfirmasi sebanyak 45 di Desa Kyzyl-Agash, Kazakhstan Selatan.
Orang terakhir di dalam daftar orang hilang di desa itu, warga desa yang bernama Toleybay Reiszhan-- belum ditemukan. Menurut kementerian tersebut, Reiszhan dinyatakan tewas.
Namun, Biro Penanganan Keadaan Darurat Almaty dan penduduk setempat masih mencari mayatnya di sepanjang aliran Sungai Kyzyl-Agash.
Saat ini, Kantor Jaksa Almaty telah mulai menyelidiki kemungkinan penyebab bencana itu. Beberapa tersangka meliputi sebagian pejabat setempat dan pelaksana perusahaan swasta yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan bendungan.
Sejak musim semi, saat iklim berubah hangat di Kazakhstan Selatan, Negara Bagian Almaty menghadapi banyak curah hujan, dan salju serta es mencair dengan cepat.
Pada malam 11 Maret, permukaan air di bendungan Kyzyl-Agash naik dengan sangat cepat sehingga bendungan tersebut jebol. Air dengan cepat menghancurkan desa Kyzyl-Agash di aliran sungai dari bendungan tersebut.
Kyzyl-Agash memiliki 2.240 warga dan sebelum bendungan itu jebol, sekitar separuh dari mereka telah mengungsi secara sukarela. Delapan puluh persen rumah pertanian rusak akibat banjir, sementara sisanya rusak dengan tingkat yang berbeda.
(T.C003/A011/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010