Washington (ANTARA News/AFP) - Pemerintah Amerika Serikat (AS), Jumat, menyambut baik persetujuan Parlemen Kenya atas naskah UUD baru negara asal ayahanda Presiden Barack Obama itu.
"Kami disemangati oleh pernyataan keras Presiden Mwai Kibaki dan Perdana Menteri Raila Odinga dalam mendukung naskah (UUD baru itu-red.)," kata Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs.
AS berharap naskah baru UUD itu menjadi "bab baru" bagi sejarah Kenya, katanya.
"Kami mengimbau seluruh rakyat Kenya agar fokus pada masa depan bangsa dan bersatu dalam mendukung proses referendum dan Pemilu yang damai dan kredibel," katanya.
Para anggota Parlemen Kenya Kamis menyepakati naskah baru UUD yang memperkenalkan perubahan-perubahan kunci pada undang-undang mendasar negara itu.
UUD baru yang akan diserahkan ke referendum tahun ini merupakan salah satu produk reformasi berdasarkan pembagian kekuasaan Kibaki dan mantan pemimpin oposisi Odinga setelah Kenya didera kerusuhan paska-Pemilu dua tahun lalu.
Naskah baru UUD Kenya itu mengusulkan pembentukan senat dan mahkamah agung serta memberikan kekuasaan kepada Majelis Perwakilan Nasional bikameral baru untuk memakzulkan presiden.
Ayahanda Presiden AS Barack Obama berasal dari Kenya. Di negara asal ayahandanya yang Muslim itu, kemenangan bersejarah Obama sebagai presiden kulit hitam pertama AS dirayakan secara luas. (R013/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010