berkaca dari pengalaman-pengalaman negara tetangga
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menekankan pentingnya ketahanan keluarga dalam diskusi di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University.
“Ada tiga kunci kemajuan utama dalam ketahanan keluarga yaitu sistem kepercayaan keluarga, pola organisasi, dan proses komunikasi,” kata Muhadjir dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Muhadjir dalam diskusi The 3rd International Seminar on Family and Consumer Issues (ISFCI) yang bertema “Penguatan Ketahanan Keluarga Saat Covid-19” melalui platform Zoom Meeting dan Youtube Departemen IKK mengatakan pencegahan penularan virus COVID-19 erat kaitannya dengan keluarga.
Baca juga: Psikolog: Pandemi pengaruhi psikologi keluarga
Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria mengatakan bahwa kegiatan tahunan tersebut diadakan dalam rangka berbagi pengalaman dan sebagai pembelajaran bersama untuk mencapai ketahanan nasional dengan unsur keluarga sebagai pondasi utamanya.
Perubahan tersebut dapat membawa pengaruh besar pada kesehatan mental dan fisik semua anggota keluarga sehingga perlu adanya ketahanan keluarga sebagai kunci untuk menjaga stabilitas dan fleksibilitas keluarga dalam menghadapi berbagai perubahan selama pandemi.
"Dalam kegiatan ini, akademisi maupun masyarakat dapat memperoleh pengetahuan mengenai ketahanan keluarga dan konsumen selama pandemi, dengan berkaca dari pengalaman-pengalaman negara tetangga yang telah berhasil dalam menghadapi isu tersebut, " ujar Rektor.
Rektor menyebut acara ini merupakan sarana yang baik bagi peneliti, akademisi dan para pakar industri untuk berbagi pengalaman untuk mendiskusikan hasil penelitian, pakar industri bisa berbagi pengalaman dan memperoleh pengetahuan yang diinginkan untuk latihan praktis serta sebagai kesempatan untuk mempelajari perkembangan baru mengenai ilmu keluarga dan konsumen,” ujarnya.
"Thailand dinilai oleh WHO telah sukses sebagai model dalam menghadapi pandemi COVID-19. Ada beberapa faktor pendukung keberhasilan tersebut, selain kebijakan dan kecepatan tanggap dari pemerintahnya. Faktor kultural yang melekat pada masyarakat di Thailand juga mengambil andil yang besar," kata dia.
Ia menyebutkan bahwa ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan dalam keluarga yaitu mengurangi sumber tekanan, mendukung hubungan yang responsif serta meningkatkan keterampilan hidup.
Baca juga: Kreativitas keluarga penting atasi turunnya penghasilan saat pandemi
Dr Asami Ota dari University of Niigata Prefecture mengatakan bahwa dalam situasi pandemi ini, masalah kerawanan pangan, gaya hidup yang buruk, serta perasaan terisolasi dari masyarakat merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi status sosial ekonomi dari anak-anak dan lansia.
“Sehingga pembangunan hubungan sosial dalam bentuk komunitas merupakan salah satu metode yang dinilai sangat baik untuk mengurangi kelainan kognisi pada lansia hingga kerawanan pangan pada masyarakat dengan status ekonomi yang rendah,” jelasnya.
Baca juga: BKKBN: Tingkatkan ketahanan keluarga guna cegah penyebaran COVID-19
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020