Gaza City (ANTARA News) - Tiga anak cedera oleh hantaman kaca pada saat pesawat-pesawat terbang Israel Kamis malam menyerang target-target di Jalur Gaza, menurut para staf rumah sakit, saksi mata dan para penjabat HAMAS, Jumat, seperti dilaporkan AFP.
Ketiga anak itu berumur dua, empat dan 11 tahun, dihantam oleh pecahan kaca yang melayang di dalam serangan di distrik Sabra, di bagian barat Kota Gaza, kata Moawiya Hassanein, kepala dinas darurat Palestina di Gaza.
Serangan-serangan udara itu terjadi setelah serangkaian terakhir serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel selatan, pada saat salah satunya mendarat di kota Ashkelon Kamis malam, menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban, kata pihak militer negara Yahudi itu.
Tiga serangan udara Israel ditargetkan pada daerah barat Khan Yunis, di bagian selatan wilayah Palestina yang dikuasai oleh HAMAS.
Dua dari rudal itu menghantam satu pos penjagaan sayap militer HAMAS, Brigade Ezzedine Al-Qassam.
Serangan udara keempat menghancurkan sebuah bengkel di dalam kamp pengungsi di Nusseirat, di Gaza tengah.
Dalam dua serangan udara lain, para petempur negara Zionis itu menargetkan pada titik tertentu di barat Kota Gaza, menghancurkan seluruh pabrik susu kecil di distrik Sabra, kata saksi mata.
Pihak militer mengatakan dalam pernyataan, bahwa pihaknya menghantam `satu tempat pabrik senjata di Jalur Gaza utara, tempat penghasil senjata di Jalur Gaza tengah dan dua fasilitas gudang senjata di Jalur Gaza Selatan.`
Serangan-serangan itu dilakukan oleh pesawat tempur F-16, menurut saksi mata.
Angkatan bersenjata Israel telah melancarkan serangan udara secara teratur terhadap Jalur Gaza dalam beberapa pekan terakhir ini, dengan dalih membalas serangan roket berkali-kali ke Israel dari gerilyawan Gaza.
Gerilyawan Palestina menembakkan hampir 20 roket dan mortir ke Israel dalam sebulan terakhir, menurut militer, termasuk satu serangan yang menewaskan seorang buruh Thailand pada 18 Maret.
Dalam beberapa hari terakhir, pasukan angkatan darat Israel juga bentrok dengan gerilyawan Palestina di sepanjang perbatasan dengan Israel.
Perlawanan meningkat sejak serangan terburuk israel selama 22 hari terhadap kawasan tersebut pada Desember 2008, dengan dalih untuk menghentikan serangan-serangan roket.
Serangan Israel yang dikecam oleh masyarakat internasional itu menewaskan 1,400 warga Palestina dan 13 orang Israel.(H-AK/S004)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010