Jerusalem (ANTARA News) - Seorang hakim militer Israel Kamis memerintahkan pembebasan 10 warga Palestina, termasuk seorang pejabat senior Fatah, yang ditahan pada saat pawai unjuk rasa melalui sebuah pos pemeriksaan di Tepi Barat.

Seorang jurubicara dari sekelompok orang yang menghadiri pengadilan militer itu mengatakan, para demonstran tersebut, termasuk pemimpin senior Fatah Abbas Zaki, telah diperintahkan untuk dibebaskan tanpa tuduhan atau syarat.

"Hakim itu mengkritik polisi dan mengatakan bahwa sangat jelas ini adalah protes damai dan bahwa tidak ada kekerasan yang digunakan kecuali oleh polisi dan militer," kisah jurubicara itu, Jonathan Pollak, kepada AFP.

Militer sudah mengkonfirmasi perintah bagi pembebasan ke 10 pengunjuk rasa Palestina itu.

Penangkapan itu dilakukan Ahad setelah sekitar 150 demonstran memprotes pembatasan Israel terhadap perjalanan dari Tepi Barat melalui sebuah pos pemeriksaan tak berawak di Jerusalem dengan keledai dan kuda.

Pasukan keamanan Israel telah menghentikan kelompok itu beberapa ratus meter melewati pos pemeriksaan tersebut, tapi Pollak mengatakan penangkapan itu dilakukan setelah para pengunjuk rasa tersebut menyampaikan pidato dan mulai berjalan kembali ke Tepi Barat.

Ke 10 orang itu ditahan bersama dengan lima warga Israel, yang dibebaskan kemudian pada hari itu.

Unjuk rasa Rabu di luar penjara militer, tempat ke 10 orang itu ditahan, berubah menjadi kekerasan, dengan polisi perbatasan Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet pada para pemuda Palestina yang melempar batu.

Beberapa pejabat senior gerakan sekuler Fatah, yang dipimpin oleh presiden dukungan Barat Mahmud Abbas dan mendukung penyelesaian dua negara yang dirundingkan antara Israel dan Palestina bagi konflik Timur Tengah, telah menghadiri unjuk rasa Rabu itu.

Israe membatasi akses ke wilayahnya dari Tepi Barat atas semuanya kecuali kasus kemanusiaan dan pemegang izin khusus sejak dimulainya libur Paskah Yahudi, Senin.

Penutupan akses itu akan terus berlangsung hingga berakhirnya hari libur tersebut pekan depan.

AFP/S008

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010