Montreal (ANTARA News) - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional menegaskan, Kamis, sistem data keselamatan untuk membantu pengurangan kecelakaan pesawat di seluruh dunia dan memberikan informasi lebih baik kepada orang-orang yang bepergian dalam catatan keselamatan pesawat.
Dalam penutupan pembicaraan empat hari, lebih dari 600 menteri dan direktur jenderal penerbangan sipil dari 150 negara anggota dan juga para wakil negara-negara industri merekomendasikan bahwa badan penerbangan PBB "menciptakan pertukaran informasi mengenai keselamatan global untuk memungkinkan para analis terhadap petunjuk utama keselamatan," kata pernyataan.
Mereka lebih lanjut merekomendasikan bahwa orang-orang yang bepergian diberikan akses ke pusat data untuk membuat "keputusan yang informatif" tentang penerbangan.
"Kami biasanya memfokuskan upaya kami pada laporan kecelakaan sebagai cara untuk memperbaiki keselamatan. Pendekatan baru ini akan membantu kami mengidentifikasi lebih baik dan menangani ancaman keselamatan sebelum mereka terkena kecelakaan," kata presiden dewan ICAO, Roberto Kobeh Gonzalez.
"Regulator dan industri harus menguasai informasi keselamatan dengan cara yang sama mereka memandang kecelakaan. Keduanya harus menjadi pemicu aksi dalam mencegah kecelakaan," tambahnya.
Registrasi akan dikembangkan oleh ICAO, Badan Penerbangan Federal AS, Komisi Uni Eropa, dan Perhimpunan Transportasi Udara Internasional.
Para anggota ICAO menyerukan perbaikan teknik untuk memperbaiki kemampuan melokalisir dan menemukan kotak hitam setelah kecelakaan sebuah pesawat, seperti "saat yang lebih panjang pada sinyal, daya tahan yang lebih baik terhadap kecelakaan dan pengapungan."
Juga, negara-negara industri didesak memperbaiki pengawasan penerbangan di atas samudera dan daerah-daerah terpencil. (*)
AFP/M012/A026
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010