Jakarta (ANTARA News) - Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan, Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang digelar pada 29 Maret-1 April berlangsung lancar dan belum ditemukan kebocoran.

"Sejauh ini hanya laporan-laporan yang cenderung berupa rumor, masih perlu bukti untuk menyatakan bahwa ada kebocoran," kata anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Ramli Zakaria kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Namun ia tidak mengelak bahwa kemungkinan itu memang ada, dan karena itu, masyarakat diminta terus melaporkan hal-hal yang terindikasi menyimpang untuk diteliti.

"Jika ternyata terdapat kecurangan, BSNP akan menindaknya," katanya.

Kepala Bidang Pusat Informasi dan Humas Kemendiknas Setyono, mengatakan posko UN sejak 22 Maret 2010 menerima 1.023 sms, 41 telepon, 10 email dan satu faksimil yang melaporkan pelaksanaan UN dan dugaan kebocoran. Sementara dari hasil laporan media elektronik mencapai 1.891 dan media cetak 237 laporan.

Teuku juga mengatakan, Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang merupakan ujian nasional untuk tingkat SD yang akan digelar 4-6 Mei 2010 sudah disiapkan.

Sebagian soal bahkan sudah dicetak, seperti di Batam, daerah yang baru saja dikunjunginya. "Soal-soal itu disimpan di gudang dengan aman dalam penjagaan kepolisian," katanya.

Tidak seperti UN untuk tingkat SMA dan SMP, pada ujian nasional untuk tingkat SD ini, ujarnya, pemerintah tidak menentukan kelulusan siswa, karena sekolah masing-masinglah yang menentukan.

"Mutu SD kita masih sangat bervariasi, jadi disesuaikan saja dengan daerah masing-masing, dan lagi, pemerintah menjadikan SD merupakan kesatuan dengan SMP terkait wajib belajar, jadi prinsip kami mendorong mereka melanjutkannya ke SMP," katanya.

Soal UASBN, urainya, 75 persen dibuat oleh tim guru-guru sekolah dari kabupaten-kabupaten di provinsi setempat dan hanya 25 persen yang dibuat oleh pemerintah pusat.

(T.D009/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010