"Lokasi poskonya di Mapolresta dan sejumlah titik rawan bencana di Kabupaten Cirebon," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M. Syahduddi di Cirebon, Senin.
Baca juga: Antisipasi bencana alam di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: 2.276 bencana alam terjadi sepanjang Januari hingga 17 Oktober
Baca juga: PMI fokus antisipasi penyebaran COVID-19 di pengungsian bencana alam
Syahduddi mengatakan posko penanggulangan bencana disiagakan sebagai upaya antisipasi bencana alam hidrometrologi seperti banjir dan longsor yang dikhawatirkan terjadi selama musim hujan.
Unsur yang terlibat dalam antisipasi dan penanggulangan bencana alam lanjut Syahduddi di antaranya, Satpolair dan Satsabhara Polresta Cirebon, BPBD Kabupaten Cirebon, Tagana, Basarnas, serta lainnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiagakan alat SAR terbatas yang akan digunakan dalam penanggulangan bencana alam seperti perahu karet, pelampung, life jacket, dan beberapa peralatan yang menunjang.
"Kami juga menggandeng instansi terkait yang akan bersiaga di posko-posko yang didirikan. Dan kami telah melakukan mapping wilayah mana saja yang dianggap rawan di Kabupaten Cirebon dan menyiagakan personel sebagai antisipasi manakala terjadi bencana alam," ujarnya.
Syahduddi menyampaikan, wilayah yang dianggap rawan banjir saat musim hujan di antaranya Kecamatan Ciledug, Pabedilan, Waled, Losari, karena wilayah tersebut seolah menjadi langganan banjir.
Selain itu, daerah rawan banjir lainnya berada di wilayah Barat Kabupaten Cirebon, yakni Susukan, Arjawinangun, Gegesik, Panguragan. Sementara untuk wilayah rawan longsor dan pergerakan tanah di antaranya, Beber, Greged, serta Sedong.
"Wilayah rawan tersebut menjadi perhatian kami, karena dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya memang sering terjadi bencana banjir dan longsor," kata Syahduddi.
Baca juga: Polresta Cirebon dirikan pos pengamanan selama "long weekend"
Baca juga: Polresta Cirebon tangani 59 kasus kekerasan terhadap anak
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020