Ia mengatakan itu kepada ANTARA News guna mengomentari maraknya iklan dan promosi salah satu lawan mereka, yakni Andi Malarangeng, yang juga disebut-sebut mendompleng popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan membawa-bawa nama Keluarga Cikeas.
"Tentang itu, kami hanya mau mengatakan, kami sudah berniat bermain bersih. Itu saja," kata Mubarok.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Tim Sukses Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, yang menyatakan bahwa selain bersih, pihaknya juga ingin tampil adil (fair).
"Tetapi, kami tidak takut intimidasi dan menolak politik uang. Kader Partai Demokrat, terlebih kalangan ketua DPC maupun DPD yang punya hak suara, bebas dan merdeka menentukan siapa pilihannya nanti," kata mantan Putri Indonesia yang kini duduk sebagai Anggota Komisi X (pendidikan) DPR RI tersebut.
Ikon soft power atau kekuatan yang lembut, menurut keduanya, bakal terekspresi pada perilaku tidak meledak-ledak, tetapi tampil meyakinkan bersama arus bawah untuk memenangkan pertarungan secara fair, demokratis, bermartabat lagi santun.
"Anda lihat kan bagaimana antusiasme 359 dari 512 pemegang hak suara yang hadir pada silaturahmi nasional Anas Urbaningrum. Ternyata, mereka semua tak mempan ditekan atau diintimidasi dengan cara apapun," katanya.
Intinya, kata Angelina Sondakh, mengutip pernyataan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, "PD harus beda dan proses berdemokrasi harus terhormat. Jauh dari money politics, serta berlangsung secara terhormat".
(T.M036/ S023/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010