Menurut pemilik kebun pinang, bunga bangkai yang mekar tingginya dua meter dan lebarnya sekitar satu meter.
"Bunga bangkai itu dalam kondisi mekar sempurna, tumbuh di antara pohon pinang," kata Harry, pemilik kebun pinang, di Lubukbasung, Senin.
Harry menuturkan bahwa kakaknya yang bernama Yosi Vera Wati pertama kali melihat bunga bangkai itu mekar saat membersihkan lahan pada Minggu (25/10) pagi.
Ketika mencium bau menyengat Yosi mengira ada bangkai babi hutan di kebun karena warga biasa berburu di area tersebut. Namun setelah melakukan pencarian dia menemukan bunga bangkai yang sedang mekar.
"Dapat informasi itu, saya langsung ke lokasi untuk melihat," kata Harry.
Harry kemudian menghubungi Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat untuk melaporkan temuan bunga bangkai mekar.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumatera Barat Ade Putra mengatakan bahwa bunga bangkai yang ditemukan mekar di kebun pinang warga kemungkinan akan layu lima hari ke depan.
"Bunga bangkai akan layu setelah mekar sempurna," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa ada empat jenis bunga bangkai yang ditemukan di wilayah Agam, yakni Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus paoeniifolius, Amorphophallus variabilis.
Bunga bangkai termasuk puspa yang dilindungi menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Baca juga:
Bunga bangkai mekar kembali di Kebun Raya Cibodas
Bunga bangkai setinggi 2,5 meter ditemukan di Koto Rantang Agam
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020