Pamekasan (ANTARA News) - Sebanyak 245 siswa sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dipastikan tidak lulus ujian nasional (UN).
"Mereka ini dipastikan tidak lulus karena tidak hadir pada pelaksanaan ujian utama, tanpa alasan yang jelas," kata Ketua Penanggung jawab Pelaksana Teknis Kegiatan Ujian Nasional (PPTK-UN) Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Slamet Gustiantoko, Kamis.
Slamet menjelaskan, para siswa yang tidak mengikuti UN utama itu dari 12 sub rayon pelaksana UN yang tersebar di 13 sub rayon yang tersebar di wilayah tersebut. Mereka umumnya siswa SMP swasta, MTs swasta dan SMP terbuka.
"Hanya sub rayon 02 di Pamekasan ini yang siswanya hadir semua mengikuti UN," paparnya.
Sedangkan siswa yang bisa mengikuti ujian nasional susulan semuanya 13 orang. Pada pelaksanaan ujian utama yang telah digelar mulai Senin (29/3) hingga Kamis (1/4), ke-13 siswa ini tidak hadir karena sakit dan ada surat keterangan dokternya.
Ada dua siswa yang tidak ikut UN sejak hari pertama pelaksanaan, sedang 11 siswa sisanya bervariatif. "Ada yang tidak ikut hari pertama, ada yang tidak ikut hari kedua dan ketiga. Ada pula yang tidak ikut UN hanya pada hari terakhir," papar Slamet Gustiantoko.
Sesuai jadwal, pelaksanaan UN susulan untuk siswa SLTP pada 5 sampai 8 April 2010 dan rencananya di aula Dinas Pendidikan (Disdik) di Jalan Raya Proppo, Pamekasan.
"Namun, kami masih berkoordinasi lebih lanjut dengan sejumlah lembaga pendidikan, mengingat siswa yang tidak ikut UN karena sakit ini lokasinya jauh," ujarnya menambahkan.
Jumlah siswa SLTP Pamekasan yang dipastikan tidak lulus UN ini jauh lebih banyak dibanding jumlah siswa SLTA yang hanya berjumlah 64 orang.
Hasil evaluasi tim pemantau independen (TPI), pelaksanaan UN SLTP di Pamekasan berjalan lancar dan tidak ditemukan adanya indikasi kecurangan.
(T.KR-ZIZ/C004/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010