Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berencana mengusulkan program cetak sawah baru kepada pemerintah pusat seluas 10.000 hektare pada tahun 2021 mendatang, guna meningkatkan produksi pangan sekaligus mempertahankan swasembada beras di Aceh.

Pembangunan perluasan lahan cetak sawah baru tersebut nantinya direncanakan di jalur jalan baru di lintasan Beureugang, Kecamatan Kaway XVI hingga menuju ke Peulanteu, Kecamatan Bubon, Kabupaten Aceh Barat di sepanjang jalan mencapai 11 kilometer lebih.

“Dengan tuntasnya pembangunan saluran Irigasi Lhok Guci di Kecamatan Pante Ceureumen Aceh Barat, maka hal ini kita harapkan menjadi sebuah tolok ukur peningkatan sumber ketahanan pangan di Aceh,” kata Bupati Aceh Barat, Ramli MS, Ahad.

Baca juga: Kepala BRG sebut cetak sawah baru sama dengan program restorasi gambut

Menurutnya, pada tahun 2011 lalu Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia sudah pernah memberikan program cetak sawah baru kepada petani di Kabupaten Aceh Barat, dengan luas sekitar 2.500 hektare lebih dan sudah tuntas dikerjakan.

Namun kala itu, karena belum ada aliran irigasi seperti saat ini, maka sebagian lahan sawah yang sudah dikerjakan oleh petani kini sebagian tidak bisa difungsikan karena ketiadaan sumber air untuk menanam padi.

Dengan adanya saluran Irigasi Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat, Bupati Ramli MS berharap produksi padi di daerah ini semakin meningkat.

“Kalau sejak 2018 hingga 2020 kita berhasil panen padi mencapai 80 ribu ton per tahun, ke depan kita targetkan produksi padi menjadi 100 ribu ton per tahun,” katanya menuturkan.

Ramli MS mengakui saat ini luas lahan sawah di Aceh Barat mencapai sekitar 10.153 hektare.

Dengan adanya usulan cetak sawah baru tersebut, maka diharapkan nantinya luas lahan sawah di Kabupaten Aceh Barat diperkirakan mencapai 20.000 hektare lebih, sehingga diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan di daerah termasuk di Provinsi Aceh, katanya menuturkan.

Baca juga: Menteri LHK: Daya dukung lokasi cetak sawah baru beragam
Baca juga: Mentan pastikan program cetak sawah tak rusak lingkungan

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020