supaya tidak terulang maka protokol kesehatan harus karena ini sudah kedua kalinyaSolo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, kembali menutup sementara Pasar Harjodaksino setelah dua pedagang dan satu tenaga kebersihan terinfeksi COVID-19.
"Awalnya ada satu pedagang sayur, dia jualan di los. Setelah kami melakukan 'tracing' (penelusuran) ternyata ada penambahan dua, yang satu pedagang di los juga, yang satu tenaga kebersihan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Minggu.
Ia mengatakan untuk penutupan los yang digunakan berjualan dua pedagang tersebut dilakukan selama satu minggu dimulai Minggu ini.
Baca juga: Pemkot Solo segera tes usap pedagang Pasar Harjodaksino
Selanjutnya untuk kedua pedagang diimbau untuk melakukan isolasi mandiri. Sedangkan untuk penutupan pasar dilakukan selama dua hari, yaitu Minggu (25/10) dan Senin (26/10).
"Selama penutupan tersebut kami lakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan," katanya.
Ia mengakui untuk penutupan pasar dilakukan secara mendadak setelah Dinas Perdagangan memperoleh informasi terkait penambahan dua orang yang terjangkit COVID-19, tepatnya pada Minggu (25/10) pagi.
Baca juga: Surakarta tutup sementara Pasar Harjodaksino
"Tadi pagi kami minta langsung tutup, ya pedagang keberatan tetapi kami tidak mau melakukan pembiaran. Harus melakukan prosedurnya, kami gerak cepat karena demi mementingkan nyawa," katanya.
Sementara itu, untuk pedagang yang terjangkit pertama kali tersebut merupakan warga Kabupaten Sukoharjo yang sehari-hari berjualan di Pasar Harjodaksino.
Mengingat pasar tersebut sudah dua kali ini dilakukan penutupan akibat COVID-19, pihaknya meminta paguyuban untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: UNS kembali tutup kampus menyusul kasus COVID-19
"Harapannya ke depan protokol kesehatan terus ditaati. Saya bilang ke paguyuban kalau Harjodaksino rentan, buktinya dulu pernah ada kasus. Ayo, supaya tidak terulang lagi maka masker harus, protokol kesehatan juga harus karena ini sudah kedua kalinya," katanya.
Sebelumnya, tepatnya pertengahan bulan Juli 2020 Pemkot Surakarta menutup pasar tersebut selama satu minggu menyusul meninggalnya satu pedagang akibat COVID-19.
Baca juga: Langgar protokol COVID-19, puluhan warga Solo dihukum bersihkan sungai
Ia mengatakan awalnya pedagang yang juga merupakan warga Kabupaten Sukoharjo berusia 58 tahun ini mengeluh tidak enak badan, selanjutnya dia dijemput oleh keluarga dan diperiksakan ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Sukoharjo.
"Kemudian dia dirujuk ke RSUD dr Moewardi dan akhirnya meninggal di sana," katanya.
Baca juga: UNS dorong penyusunan RKP Desa saat pandemi
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020