Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum HMI Hasanuddin berpendapat, Kongres Partai Demokrat terkesan hanya formalitas, karena diyakini pada akhirnya Susilo Bambang Yudhoyono tetap sebagai ketua dewan pembina yang akan menentukan pengganti Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo.
"Kendati begitu, Kongres PD ini cukup menarik, karena umumnya calon yang muncul adalah wajah-wajah muda, segar dan tentu masih energik," kata lulusan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini di Jakarta, Selasa.
Hanya saja, Ketua Umum PB HMI periode 2003-2005 ini menambahkan, tak sedikit pandangan fejoratif (bernada meremehkan) yang menilai Kongres PD ini hanya formalitas.
"Hal ini terjadi karena siapa pun Ketum PD baru secara organisatoris, maupun kultural-politis, harus sejalan dengan SBY selaku `pemegang saham mayoritas` atas PD," katanya.
Apalagi, kini muncul calon yang dalam iklannya berusaha meyakinkan `pasar` dengan menyatakan dirinya telah didukung oleh "Keluarga Cikeas", yakni dengan menampilkan foto salah satu anak SBY.
"Jadi, terkesan pengaruh dan dominasi `Cikeas` yang menentukan. Meski saya kira SBY akhirnya kemudian akan memilih kader terbaik PD sebagai ketum," ujarnya.
Terlepas dari upaya Andi Malarangeng yang mencoba mempengaruhi opini massa PD melalui iklan, Hasanuddin menilai, ada dua nama terkuat bakal mendapat dukungan besar dari kader maupun SBY.
"Sosok Anas Urbaningrum dan Agus Hermanto, saya kira patut dipertimbangkan untuk posisi itu (ketum baru menggantikan Hadi Utomo)," tegasnya.
Menanggapi isu tentang adanya upaya pihak kandidat tertentu mendompleng Keluarga Cikeas, Hasanuddin menganggap, hal ini merupakan cara lama yang sarat dengan nuansa KKN serta intimidasi.
(M036/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010