Banjarmasin (ANTARA News) - Kalimantan Selatan akan menikmati musim hujan yang panjang pada 2010 dan Stasiun Klimatologi memperkirakan musim hujan di provinsi itu akan terjadi sepanjang tahun.

"Kalsel bakal masuk pada musim kemarau basah, artinya curah hujan bakal terjadi sepanjang tahun kecuali pada Agustus atau September yang akan menjadi puncak kemarau," kata Kepala Stasiun Klimatologo Banjarbaru, Kalsel, Sucantika di Banjarmasin, Selasa.

Musim hujan yang panjang itu, menurut Sucantika, karena sepanjang 2010 tidak ada elnino, sehingga kendati memasuki musim kemarau, hujan akan tetap turun dengan intensitas antara 40-50 milimeter perdasarian atau setiap 10 hari sekali.

Dengan demikian, kata dia, musim kemarau pada 2010 ini hanya akan terjadi antara satu atau dua bulan saja, sisanya adalah musim kemarau basah.

Bahkan, tambah dia, bila puncak kemarau terjadi pada September, diperkirakan Agustus juga masih terjadi hujan, begitu juga sebaliknya bila Agustus puncak kemarau, maka September kembali terjadi hujan.

Sementara itu, pada Juni atau Juli yang di beberapa daerah Jawa dan lainnya mulai memasuki musim kemarau, di Kalsel terutama Kalsel bagian timur curah hujan masih banyak.

Hal itu dipengaruhi karena masih adanya hembusan angin dari arah Tenggara Australia yang membawa uap air sehingga menimbulkan hujan.

Pada saat itu, daerah-daerah di bagian Timur Kalsel mulai dari Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru harus waspada.

"Mungkin intensitas hujan pada Juni atau Juli tersebut tidak sebesar pada Januari ini, namun curah hujannya masih tergolong banyak," katanya.

Selain itu, angin puting beliung dan petir juga harus tetap diwaspadai hingga bulan tersebut, karena angin colomonimbus intensitasnya juga masih cukup besar.

Tentang banjir, kata Sucantikan, bukan kewenangannya untuk memberikan keterangan, karena pihaknya hanya memantau masalah perubahan cuaca di Kalsel.

"Kita hanya memberikan informasi tentang masalah cuaca saja, kalau masalah banjir bukan wewenang saya, yang pasti hujan bakal terjadi sepanjang 2010," katanya.

(T.U004/S005/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010