Karawang (ANTARA News) - Sedikitnya 794 hektare tanaman padi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dipastikan puso akibat banjir yang merendam wilayah itu dalam sepekan terakhir.

"Selama banjir sejak Kamis (18/3), areal sawah yang tergenang mencapai 961 hektare. Terdapat 794 hektare diantaranya dipastikan mengalami puso," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Karawang, Kadarisman, di Karawang, Selasa.

Menurut Kadarisman, dari 794 hektare areal persawahan yang puso, seluas 774 hektare diantaranya areal pertanaman dan seluas 20 hektare lainnya areal persemaian.

Rata-rata usia tanam persemaian tersebut 1-10 hari dan usia tanam padi pada areal pertanaman1-100 hari. Dengan demikian, ada beberapa areal persawahan yang hampir memasuki musim panen, tapi terkena banjir.

"Sampai saat ini, kami masih menghitung kerugian para petani akibat banjir yang terjadi selama lebih dari sepekan itu," kata Kadarisman.

Namun secara umum, kerugian dari areal persemaian mencapai Rp300 ribu per hektare dan kerugian akibat banjir di areal pertanaman mencapai Rp2,5 juta hingga 3 juta per hektare.

Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat akan berusaha memberi bantuan bibit dan pupuk, dengan bekerja sama kepada berbagai pihak, termasuk meminta bantuan dari pemerintah pusat.

"Anggaran penanggulangan bencana banjir dan lain-lain yang ada di Dinas Pertanian dan Kehutanan sangat minim, karena selama 2010 ini, anggaran hanya difokuskan untuk pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman)," kata Kadarisman.

(T.KR-MAK/A035/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010