Medan (ANTARA) - Pelatih angkat berat Sumatera Utara, Nanang Suheri, meninggal dunia Jumat malam dalam usia 47 tahun setelah sebelumnya mendapat perawatan di rumah sakit dan dalam waktu tiga hari tidak sadarkan diri karena mengalami hipertensi.
Ketua Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Sumatera Utara, Hermansyah Hutagalung, di Medan, Sabtu, mengatakan, pihaknya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya pelatih yang dikenal bertangan dingin tersebut.
"Sedaya upaya bentuk bantuan medis sudah diupayakan untuk menyelamatkan almarhum. Mulai dari Rumah Sakit Bandung hingga harus merujuknya ke RS Bina Kasih. Tapi bukan penanganan dan obat yang tak manjur, tapi kehendak yang maha kuasa lah yang menentukan. Ternyata Tuhan lebih sayang dengan coach kebanggaan kami ini," katanya.
Menurut dia, sejak awal Nanang dirawat pada Rabu 21 Oktober lalu, pihaknya bersama para pengurus serta atlet dan keluarga tak henti berdoa agar kesembuhan dapat diberikan padanya. Sehari menjalani perawatan, kondisinya terus menurun dan harus memindahkan ke rumah sakit lain.
"Upaya medis sudah dilakukan dan pada Jumat malam, pelatih kami menghembuskan nafas terakhir dan jenazah disemayamkan di rumah duka," katanya.
Sementara Sekretaris Umum Pabersi Sumut, Goncalwes Sirait, mengatakan sejak awal almarhum masuk rumah sakit, pihaknya terus memantau dan mengikuti perkembangan kesehatannya hingga akhir hayatnya.
"Kami cukup kehilangan sosok pelatih yang satu ini. Bagi kami almarhum merupakan sosok pelatih yang rendah hati dan menganggap kami sudah seperti keluarganya sendiri. Makanya kami sangat kehilangan atas wafatnya beliau. Tidak ada kata yang terucap lebih banyak, hanya doa dan lambaian selamat jalan menghadap Sang Pencipta yang dapat kami haturkan," katanya.
Baca juga: Lifter pelatnas tunjukkan kemajuan pada tes internal kedua
Baca juga: KONI bubarkan PB PABBSI pada Agustus
Pewarta: Juraidi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020