Jakarta (ANTARA News) - Bank BRI pada 2009 mencatatkan laba bersih senilai Rp7,31 triliun atau meningkat 22,66 persen dari perolehan 2008 Rp5,96 triliun, sehingga mampu mempertahankan posisinya sebagai bank pencetak laba terbesar di Indonesia.

Direktur Bank BRI Bambang Supeno, di Jakarta, Selasa, mengatakan, pencapaian laba bersih tersebut didukung oleh kinerja cemerlang Bank BRI.

Menurut dia, kinerja ini didorong penyaluran kredit terbesar di Indonesia yang mencapai Rp205,52 triliun atau naik 27,61 persen dari tahun lalu.

Pangsa pasar Kredit BRI terhadap total Kredit Perbankan Nasional meningkat dari 12,32 persen di 2008 menjadi 14,29 persen pada 2009.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank BRI berhasil meningkatkan posisinya menjadi berada pada posisi kedua di Perbankan Nasional dari tahun sebelumnya pada posisi ketiga dalam pengumpulan Total Dana Pihak Ketiga (DPK). Pangsa pasar DPK BRI terhadap Total DPK Perbankan Nasional meningkat dari 11,49 persen di 2008 menjadi 12,88 persen pada 2009.

Posisi DPK BRI pada akhir 2009 adalah Rp254,12 triliun, meningkat 26,12 persen dari 2008 Rp201,50 triliun.

Sementara dari aset tumbuh 27,93 persen menjadi Rp314,75 triliun (tetap pada posisi kedua di Perbankan Nasional).

Pangsa pasar Total Aset BRI terhadap total aset perbankan nasional meningkat dari 10,65 persen di 2008 menjadi 12,49 persen pada 2009.

Bambang juga mengatakan bahwa BRI tetap memegang komitmen untuk mengembangkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan tetap menjaga proporsi 80 persen penyaluran kreditnya untuk sektor UMKM ini.

Bank BRI semakin mengembangkan teknologi dan jaringan kerja yang dimiliki.

Saat ini seluruh unit kerja Bank BRI yang berjumlah lebih dari 6.300 unit kerja yang tersebar di seluruh Indonesia telah terhubung secara real time online.

BRI tetap mampu memberikan tingkat pengembalian yang memuaskan kepada para pemegang sahamnya.

Return on Equity (ROE) Bank BRI pada akhir 2009 adalah 35,22 persen meningkat dari 34,50 persen pada 2008.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010