Presiden Prancis mengunjungi Amerika Serikat dan Selasa dia tiba di Washington, untuk bertemu dengan Presiden AS, Barack Obama.
Dalam perkembangan terakhir, Iran mulai mengayakan uraniumnya sampai 20 persen yang memicu gelombang kecaman internasional, dan AS memimpin seruan-seruan bagi dikeluarkannya sanksi-sanksi baru lebih keras lagi terhadap Republik Islam itu.
Negara-negara Barat mencurigai bahwa program nuklir Iran adalah bertujuan membuat senjata nuklir, namun tudingan-tudingan itu dibantah Teheran yang menjelaskan bahwa program nuklirnya untuk memenuhi kebutuhan energi sipil.
Tidak ada masalah khusus yang dibahas oleh Sarkozy dan Ban dalam pertemuan itu.
Pada awal bulan ini, kelompok enam negara membahas kemungkinan Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi baru sebagai sanksi lanjutan kepada Teheran, berkaitan dengan program nuklirnya yang kontroversial itu.
Keenam negara termasuk AS, Prancis, Inggris, Jerman, China dan Rusia. Mereka adalah kelompok penengah internasional yang berunding dengan Iran mengenai program nuklirnya itu.
Selain masalah Iran, Sarkozy dan Ban juga membahas persoalan Haiti menjelang konferensi internasional PBB mendatang mengenai bantuan kepada negara yang baru saja dilanda gempa dahsyat, yang diklaim menewaskan sekitar 230.000 orang itu. (*)
Ria-Novosti/H-AK/B002
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010